Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Naniek S Deyang: Apakah Saya Harus Ikut Gak Waras?

Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Naniek S Deyang: Apakah Saya Harus Ikut Gak Waras?

Naniek S Deyang--

RAKYATCIREBON.ID, JAKARTA - Ramainya pembahasan terkait ijazah Presiden Jokowi membuat sejumlah pihak pun ikut bersuara.

Salah satu tokoh yang berseberangan dengan Jokowi saat Pilpres 2014 dan 2019, Naniek Sudaryati Deyang, melalui halaman Facebook-nya ikut menguatkan bahwa ijazah Mantan Wali Kota Solo itu adalah asli.

Naniek meminta agar kebenaran tidak boleh dibelokkan hanya karena ketidaksukaan. Dia pun memastikan, kritikannya kepada Jokowi hanya terkait kebijakan.

Berikut tulisan lengkap Naniek S Deyang:

Teman-teman kadang kebencian yang bertubi-tubi kalau kita gak bisa mengendalikan, membuat kita gak bisa berpikir konstruktif dan cenderung gampang terprovokasi untuk terus mencari sisi jelek seseorang.

Saya adalah salah satu orang yang ikut menyukseskan Pak Jokowi menjadi Gubernur DKI. Kami bersahabat luar biasa baik. Namun jalan Tuhan membuat saya tidak mendukungnya saat beliau Nyapres.

Bertahun -tahun, saya menjadi manusia terhajar dan terbully habis. Semua sumpah serapah kata2 terkotor, fitnah, caci maki , saya terima dari pendukung Pak Jokowi. Bahkan teror paling berat dalam hidup pun menghujam dalam hidup saya (maaf sy tdk bisa ceritakan berkait teror ini).

Lalu apakah saya demikian benci pada Pak Jokowi ?? Tidak! Saya belum pernah menyerang pribadi, fisik atau keluarga Pak Jokowi. Saya hanya mengkritisi kebijakannya. Mengapa? Karena kebijakan itulah yg membuat kita dan seluruh rakyat Indonesia bisa hidup lebih baik atau tambah hancur.

Saya mengenal sangat baik beliau, bahkan saya haqul yakin suara saya masih didengar. Mantan saya adalah teman seangkatan kuliah Pak Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM, dosen pembimbing saya Alm Prof Dr Suhardi yang juga pernah menjabat Dekan Fakultas Kehutanan dan Ketum Gerindra, itu juga dosennya Pak Jokowi. Lalu apakah nalar waras saya harus ikut percaya bahwa ijazah Pak Jokowi di UGM palsu, hanya karena dua kali orang yg saya dukung kalah???

Saya kecewa, siapa yg tidak kecewa bila jagoan yang kita dukung kalah, tapi apakah saya harus ikut gak waras terhadap realita yg saya lihat dan tahu dengan pasti?

Mengapa saya bicara ini, karena baru saja saya ditanya orang-orang yang tetap ngotot bahwa ijazah Pak Jokowi palsu. Saya sampaikan pisahkan ketidaksukaan dengan kebenaran. Kita boleh tidak suka pada seseorang, tapi kita tidak boleh membelokkan kebenaran.

Saya tidak membela Pak Jokowi, saya hanya berdiri pada kebenaran dalam hal ijazah. Soal sikap mengkritisi kebijakan pemerintahan Pak Jokowi akan tetap saya lakukan, selama rakyat makin susah dan keadaan makin kacau balau. (sam/fajar)

Sumber: