Replika Pedati Gede Terpasang 10 November

Replika Pedati Gede Terpasang 10 November

APMHITHEATER. Penanggung Jawab Lapangan dari LPPM ITB, Dedi Syafriadi menunjukkan konsep amphitheater di bagian barat taman.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Pekerjaan proyek Taman Pedati Gede yang digadang-gadang bakal menjadi ikon baru di Kota Cirebon, menunjukkan progres menggembirakan.

Bahkan Sekretaris Daerah, Drs H Agus Mulyadi MSi turun langsung memonitor proses pengerjaan sesuai time line yang sudah ditetapkan di awal saat perencanaan.

Penanggung Jawab Lapangan dari tim LPPM ITB, Dedi Syafriadi menyampaikan, dari catatannya, sampai kemarin progres pengerjaan secara umum sudah sampai di angka 15 persen.

"Progres Taman Pedati Gede sudah 51 persen, fisik sudah 40 persen, dan untuk Replika Pedati Gede sudah 80 persen," ungkap Dedi kepada Rakyat Cirebon.

Pada rapat evaluasi dengan walikota, lanjut Dedi, Walikota Cirebon, Drs H Nashrudin Azis SH meminta agar progresnya bisa maksimal dan bisa dipercepat.

Bahkan, walikota meminta, khusus untuk replika Pedati Gede bisa selesai dan sudah diboyong ke Kota Cirebon pada momentum Hari Pahlawan bulan November nanti.

"Permintaan pak Wali, 10 November sudah diset di lapangan. Jadi untuk replika kita agak ngebut. Tapi secara umum, progres kita on the track, meskipun di lapangan ada beberapa kendala," lanjut Dedi.

Mengenai konsep taman yang sedang dibangun, timnya mengonsep taman ramah dan mandiri. Lighting sampai area selfie dimaksimalkan di Taman Pedati Gede tersebut.

"Konsep taman kita, taman mandiri. Lighting, area selfie semua dimaksimalkan. Karena kita ingin ini menjadi area rehat warga kota. Ke pelataran Pedati Gede naik 90 sentimeter. Di bagian belakang, ada area amphitheatre. Nanti sisanya dikonsep hutan, ditanam pohon tanjung, pohon rindang," jelasnya.

Tak hanya bagian Replika Pedati Gede yang diminta untuk dikerjakan maksimal dan diharapkan lebih cepat, kata Dedi, walikota juga mengharapkan pengerjaan taman secara keseluruhan bisa lebih cepat. Dan diminta agar tanggal 12 Desember sudah bisa diresmikan dibuka untuk umum. Memanfaatkan sebuah momentum yang rencananya akan digelar pada tanggal tersebut.

"Target selesai, kalau sesuai jadwal pertengahan Desember. Tapi kami diminta 12 Desember sudah selesai. Karena nanti ada momentum pameran batik nusantara," imbuh Dedi.

Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan, Prasarana Sarana dan Utilitas (PPSU) pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon, Herro Yudhistira menambahkan, dari sisi anggaran, memang ada penambahan atau addendum. Dan itu sudah di-ACC oleh pimpinan. Ada penyesuaian dari harga-harga material saat perencanaan, yang disesuaikan dengan harga saat ini.

"Terkait addendum, sudah disepakati oleh pimpinam. Ada penambahan eskalasi 10 persen dari nilai asli, sekitar Rp200 juta," ungkap Herro.

Untuk addendum tersebut, masih dikatakan Herro, diperuntukkan bagi beberapa sektor pekerjaan. Karena addendum menjadi bentuk penyesuaian harga akibat adanya kenaikan BBM beberapa waktu lalu.

"Yang dititikberatkan dari addendum ini di fisik dan upah kerja. Karena kenaikan BBM berdampak. Harga di perencanaan itu harga tahun 2019. Jadi perlu disesuaikan," imbuhnya. (sep)

Sumber: