Cadar dan Jilbab adalah Senjata Kasih Sayang!

Cadar dan Jilbab adalah Senjata Kasih Sayang!

--

Nah, dalam konteks sebagai warga negara, apapun agama dan sistem keyakinannya, mesti mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada selera personal dan kelompok. Sebab setiap individu dan kelompok memiliki selera yang beragam. Bila selera semacam itu dibiarkan mendominasi maka sedikit banyak pasti menimbulkan ketidaknyamanan bagi yang lain. Karena itu, perlu ada penyesuaian. Bukan bermaksud menolak selera setiap warga negara, tapi menyesuaikan penampakan selera di tengah kehidupan warga negara yang beragam selera. Bahkan termasuk selera berkeyakinan dan berpolitik, tidak ngasal mengartikulasikan hak!  

 

Lebih jauh, perbedaan keyakinan dan perspektif mestinya tidak dijadikan sebagai dasar atau pijakan untuk meneror orang yang berbeda dan mengganggu kenyamanan bersama. Pada kondisi inilah mestinya menjadi momentum untuk mendewasakan diri dalam segala halnya. Kritik pada kebijakan penguasa, misalnya, tak mesti disampaikan dengan kejahatan atau kriminal. Sampaikan pendapat dan sikap politik sebagai warga negara dengan cara yang santun dan tanpa mereduksi kepentingan bersama. Sebab di samping kebebasan satu individu mesti dihargai, ada kebebasan individu lain yang mesti dihargai pula. 

 

Bila pun ada yang tidak suka pada siapapun, baik personal warga negara maupun pejabat negara dalam level apapun, tetap mesti disampaikan dengan cara yang beradab, bukan dengan cara teror! Islam sendiri sejatinya menggariskan kepada umatnya agar menjadi pembawa kedamaian dan kasih sayang bagi seluruh alam. Tindakan onar yang meresahkan, termasuk teror dalam bentuk apapun, walaupun pelakunya menampilkan simbol dan wujud ajaran agama seperti bercadar dan berjilbab, tetap saja merupakan musuh agama sekaligus musuh negara. 

 

Tapi mengapa kejadian serupa kerap terjadi? Apakah sosok-sosok semacam itu sengaja dibina dan dipelihara demi mengalihkan isu atau kasus besar para pemain? Atau memang dilakukan oleh tangan-tangan jahat yang sengaja membangun skenario semacam itu demi terbentuknya citra buruk dari mereka yang berbeda pandangan dan kepentingan? Ah kita hanya berspekulasi. Karena itu, kita mendesak agar penegak hukum bertindak jujur, tegas dan adil, sehingga para pelaku benar-benar dihukum dan latar mereka benar-benar diketahui sampai ke akar-akarnya. 

 

Betapa cantiknya seseorang bila ia menutup aurat termasuk dengan cara bercadar dan berjilbab. Memang mengenakan keduanya tidak secara otomatis pemakainya bebas dari dosa, tapi dengan mengenakan keduanya minimal terhindar dari godaan untuk berbuat dosa. Bahkan bercadar dan berjilbab itu baik, apalah lagi ditunaikan karena dalil yang benar dan dipahami dengan benar pula; bukan sekadar asal beda dengan elemen lain yang berbeda. Bahkan dalam sisi yang lain, cadar dan jilbab adalah senjata. Senjata untuk menebar kasih sayang yang bisa menimbulkan kedamaian dan melekatkan persahabatan dengan siapapun, seluruh umat manusia. (*)

Sumber: