Ribuan Guru P3K PG P1 Kepung Pendopo

Ribuan Guru P3K PG P1 Kepung Pendopo

HARAPAN. Ribuan guru P3K PG P1 mendatangi Pendopo Indramayu. Mereka menuntut agar semua guru yang lulus passing grade segera di SK-kan, diangkat, dan digaji sesuai peraturan. FOTO: TARDIARTO AZZA/RAKYAT CIREBON--

INDRAMAYU, RAKYATCIREBON.ID - Ribuan guru honorer berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Passing Grade Prioritas 1 (PG P1), Kamis (1/12) melakukan aksi mengepung Pendopo Pemkab Indramayu. Mereka menuntut kejelasan nasibnya.

Para guru honorer itu datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu. Ada 1.899 guru honorer di Kabupaten Indramayu yang sebelumnya telah dinyatakan lulus PG P1 tahap satu dan dua tahun 2021. Mereka dinyatakan lulus oleh Panselnas Pengadaan CASN 2021.

Para guru yang mengajar di SD dan SMP itu menyampaikan orasi secara bergantian di gerbang pendopo. Mereka meminta agar bisa bertemu langsung dengan Bupati Indramayu, Nina Agustina. Tak sedikit di antara mereka yang menangis saat menyampaikan tuntutannya.

Ketua Forum GLPG PPPK Kabupaten Indramayu, Suharjo mengatakan, kedatangan mereka hanya untuk menuntut hak karena telah dinyatakan lulus PG P1 sebagai PPPK tahun 2021. Pasalnya, dari 1.899 guru yang lulus hanya 280 orang yang mendapat SK pengangkatan dari Pemkab Indramayu. 

BACA JUGA:Ini Tampang Anak Durhaka dari Indramayu, Gelap Mata Bunuh Ayah Kandungnya karena Harta Warisan

"Kami menuntut agar di SK-kan, diangkat, dan digaji sesuai peraturan untuk semua guru yang lulus passing grade, tanpa kecuali," jelasnya.

Pihaknya juga menuntut agar tidak ada pemisahan atau mendahulukan guru negeri dan swasta dari 1.899 guru yang lulus PG P1 sesuai data Panselnas tersebut. 

Selain itu, meminta pula agar Pemkab Indramayu menuntaskan pengangkatan 1.899 orang guru honorer hingga akhir 2022. Serta meminta agar tidak dibuka formasi baru untuk umum, sebelum formasi P1 dituntaskan di tahun 2022 ini.

Pada kesempatan itu, Suharjo juga menyesalkan sikap Pemkab Indramayu yang tidak mengangkat semua guru honorer yang telah lulus PG P1 P3K. Padahal, saat ini Kabupaten Indramayu membutuhkan sekitar 10.604 guru, baik tingkat SD maupun SMP.

BACA JUGA:Stok Blanko e-KTP Tidak Ada, Jadi Kendala Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kabupaten Cirebon

"Kabupaten Indramayu ini bukan cuma krisis guru, tapi darurat guru. Tapi kenapa yang diangkat cuma 280 orang? Sedangkan kami masih banyak dan siap memajukan pendidikan di Kabupaten Indramayu," ungkapnya.

Dia mengungkapkan, para guru honorer yang lulus PG P1 P3K tahun 2021 rata-rata memiliki masa kerja antara 7 sampai 25 tahun. Mereka selama ini tulus mengabdi, meski dengan penghasilan yang minim. Bahkan ada yang hanya mendapat Rp175 ribu per bulan.

Jika upaya demo kali ini tak mendapat tanggapan dari bupati, maka dipastikan akan membawa aspirasinya ke Jakarta . Meski demikian, mereka berjanji tidak akan mogok mengajar. "Kami adalah guru. Kami tidak akan mengorbankan anak didik kami," ucapnya.

Suharjo menyebutkan, saat kampanye Pilkada 2020, Bupati Nina Agustina yang saat itu masih sebagai calon bupati berjanji akan memberikan tunjangan kepada guru honorer sebesar Rp1,5 juta per bulan. Namun setelah menjadi bupati, janji tersebut belum direalisasikan. "Kami di sini salah satunya untuk menagih janji itu," kata Suharjo.

Sumber: