Komunitas Ngapak Pertontonkan Budaya Banyumasan di Cirebon, 1 Penonton Kesurupan
Budaya Banyumasan yang dipertontokan kepada masyarakat Kota Cirebon. --
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Komunitas masyarakat di wilayah III Cirebon, yang berasal dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, yakni Banyumas, Purbalingga, Cilacap dan Banjarnegara, dan menghimpun diri dalam Paguyuban Plat R. Mereka merayakan Among-among 3 tahun Paguyubannya, Minggu (05/02).
Didalamnya, berbagai kesenian dan budaya daerah ditampilkan, seperti kuda lumping mbanyumasan dan tari lengger, yang dalam penampilannya sarat akan nilai budaya, meskipun sedikit mistis.
Penampilan budaya dan seni mbanyumasan yang ditampilkan di Sekretariat Paguyuban Plat R, di wilayah Cideng, Kedawung, berhasil menyedot animo masyarakat, bahkan tak hanya warga yang tergabung di Paguyuban, warga sekitar pun memadati lokasi.
Saat penampilan seni budaya kuda lumping, beberapa penari mulai melakukan tarian khusus, dan sepintas seperti menari dal keadaan tak sadar.
Sesekali, layaknya seekor kuda, para penari pun memakan rumput, dan sejumlah bahan makanan lain yang secara khusus disediakan, diakhiri dengan minum langsung dari ember.
Sambil membopong kuda lumping, para penari pun sesekali mendekati penonton, yang sontak membuat para penonton berhamburan.
Bahkan, sampai salahsatu dari penonton, terlihat seperti kesurupan dan maju ke tengah ikut menari bersama dengan penari lainnya.
Ketua Paguyuban Plat R wilayah III Cirebon, Basuki menjelaskan, sejumlah kesenian dan budaya mbanyumasan ini, sengaja ditampilkan dalam rangka Among-among, atau memeriahkan ulang tahun Paguyuban Plat E yang ketiga.
Kesenian yang ditampilkan, juga merupakan warisan budaya yang memang harus dipertahankan sebagai pengenalan ke masyarakat secara luas, termasuk di Cirebon, sehingga masyarakat di Wilayah III kenal kesenian yang dimiliki oleh wilayah Banyumas dan sekitarnya, disamping untuk menjadi ajang silaturahmi bagi para warga asal daerah ber-plat R, yang khas dengan dialek jawa "ngapak" nya.
"Acara ini terbuka untuk masyarakat, masyarakat sangat antusias. Selain kesenian, kami juga tampilkan stand-stand makanan khas daerah Plat R," kata Basuki.
Diharapkan Basuki, selain memperkenalkan budaya Mbanyumasan kepada masyarakat, agar memikat daya tarik bagi generasi muda untuk melanjutkan kebudayaan yang dimiliki oleh setiap daerah, khususnya Paguyuban Plat R.
Kemeriahan Among-among juga diharapkan bisa mempererat silaturahmi warga asal daerah-daerah Plat R, yang saat ini berkiprah di wilayah III Cirebon.
"Kami mengharapkan, penampilan budaya ini bisa memunculkan ketertarikan generasi muda, untuk sadar ikut merawat, dan melestarikan budaya," kata Basuki ditutup dengan slogan khas Paguyuban Plat R, 'Ora Ngapak Ora Kepenak'.
Di tempat yang sama, anggota Kehormatan Paguyuban Plat R wilayah III Cirebon, Rickie Ferdinansyah, ikut menyambut baik, dan mengapresiasi penampilan seni budaya yang ditampilkan.
Ia mengatakan, budaya dan seni, adalah kekayaan yang sudah diciptakan nenek moyang, untuk terus dikenang dan dilestarikan, sehingga terus menjadi kekayaan. Salahsatunya melalui penampilan seperti ini, terlebih saat ini ditampilkan dalam suasana kekeluargaan para di Paguyuban Plat R.
"Ini kegiatan positif yang harus diapresiasi, bahkan harus rutin digelar, agar kekayaan budaya tidak berhenti sampai generasi saat ini," kata Rickie. (sep)
Sumber: