Konsumsi Air di Bulan Ramadhan Diprediksi Meningkat, Ini yang Disiapkan PDAM
Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata, H Sofyan Satari saat diwawancarai mengenai persiapan pelayanan selama Ramadhan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--
RAKYATCIREBON.ID, KEJAKSAN - Pemakaian air di Bulan Ramadhan, tentu akan sedikit berbeda dengan bulan biasa, karena dimungkinkan akan terjadi peningkatan konsumsi air di jam-jam tertentu.
Namun demikian, Perumda Air Minum Tirta Giri Nata (PAM-TGN) memastikan, pelayanan selama Ramadhan akan tetap berjalan maksimal, meskipun konsumsi pelanggan akan mengalami peningkatan pada waktu-waktu tertentu.
Seperti Ramadhan sebelum-sebelumnya, konsumsi air lebih banyak akan terjadi pada malam hari, bahkan volume penggunaannya pun akan meningkat, mengingat selama Ramadhan, masyarakat akan lebih banyak beraktifitas di malam hari, tidak terkecuali konsumsi air di tempat-tempat ibadah.
Direktur utama Perumda Air Minum Tirta Giri Nata (PAM-TGN) Kota Cirebon, H Sofyan Satari menyampaikan, pihaknya sudah melakukan antisipasi, terhadap semua kemungkinan yang bisa terjadi saat pelayanan bulan Ramadhan.
"Alhamdulillah, sejak beroperasinya reservoar 9000 meter kubik di Plangon, kelebihannya, kami mampu melayani pelanggan 24 jam, meskipun ada beberapa titik yang belum," ungkap Sofyan.
Melihat kondisi eksisting saluran dan jaringan yang ada, dimana jaringan perkotaan saat ini adalah jaringan berumur tua, Sofyan pun menyadari sangat dimungkinkan ada gangguan-gangguan pelayanan selama Ramadhan.
Namun, untuk antisipasi itu, PAM-TGN sudah menyiapkan pelayanan aduan selama 24 jam, sehingga jika terjadi gangguang, maka pelanggan tinggal menghubungi kanal-kanal pengaduan yang disediakan, baik melalui layanan call center, medsos, maupun akan langsung melaporkan ke petugas jaga di kantor PDAM yang stnbay 24 jam.
"Jaringan kami adalah yang sudah relatif tua, tentu kalau ada gangguan kebocoran dan lain-lain, kami sudah siapkan pelayanan 24 jam, tinggal hubungi melalui kanal yang ada," jelas Sofyan.
Karena belum semua daerah 24 jam, kata Sofyan, ia pun meminta masyarakat untuk memaklumi kondisi yang ada jika terjadi gangguan.
Beberapa titik yang belum terlayani selama 24 jam, diantaranya adalah wilayah terjauh seperti kawasan pesisir pantai, mulai dari Samadikun, Panjunan, terkecuali wilayah Cangkol dan Kesunean yang sudah mulai 24 jam.
"Belum 24 jam, tapi kebutuhan standar sudah diupayakan kita penuhi, jadi pas air dibituhkan, akan tersedia. Tempat ibadah kebutuhan airnya juga akan meningkat, dan kita siapkan skema pelayanannya," kata Sofyan. (sep)
Sumber: