23 Ribu Balita di Kota Cirebon Jadi Sasaran Imunisasi Polio Serentak

23 Ribu Balita di Kota Cirebon Jadi Sasaran Imunisasi Polio Serentak

Walikota Cirebon, Nashrudin Azis, memberikan tetesan imunisasi Polio perdana di Kota Cirebon untuk Balita, dalam rangka Sub PIN Polio serentak, Senin (03/04). FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH--

RAKYATCIREBON.ID, HARJAMUKTI - Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI nomor: HK.02.02/ C/ 504/ 2023 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam rangka Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, secara serentak, imunisasi vaksin Polio dilaksanakan di seluruh daerah di Jawa Barat, termasuk di Kota Cirebon.

Walikota Cirebon, Nashrudin Azis menjadi vaksinator pertama, yang memberikan dua tetes vaksin Polio kepada Balita di Kota Cirebon.

Azis menyampaikan, pencanangan imunisasi polio serentak ini menjadi bukti bahwa pemerintah merespon cepar perkembangan isu kesehatan di masyarakat, dimana saat ini, isu Polio tengah menjadi sorotan.

"Ini menunjukkan Pemprov begitu gercep mengantisipasi penyebaran polio," ungkap Azis.

Bahkan, isu Polio yang ramai saat ini, disebut Azis, barat petir disiang bolong, karena pada tahun 2014 lalu, Indonesia sendiri sudah dinyatakan sebagai negara yang bebas Polio.

Kemudian, pada tahun 2023, terjadi kasus Polio yang berkembang cepat, dimana berbagai faktor disinyalir menjadi pengaruh, seperti kondisi pandemi, yang menyebabkan imunisasi Polio yang biasa dilakukan terdampak.

Maka dari itu, kata Azis, ia meminta Dinas Kesehatan melakukan aksi-aksi respon cepat, dengan menggerakkan semua kekuatan, terlebih pada gerakan imunisasi kali ini, target balita, 0-59 di Kota Cirebon cukup tinggi, hamoir 20 ribu lebih, dan ini bukan pekerjaan yang mudah.

"Saya interuksikan bagaimana melakukan pencegahan sesuai dengan petunjuk dari Dinkes Provinsi, camat dan lurah harus ikut membantu. Paling utama, pergerakan harus masif, mulai dari kader tingkat kelurahan sampai tingkat kota. Mudah-mudahan melalui gerakan imuniasi Polio, kita bisa mencegah anak-anak kita terkena Polio," kata Azis.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, dr Hj Siti Maria Listiawaty menjelaskan, pada imunisasi Polio serentak di Kota Cirebon, ada sedikitnya 23.157 ribu balita yang menjadi sasaran.

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio ini, secara serentak, mulai digelar Senin, tanggal 3 April, dimana pelaksanaan imunisasi akan dilakukan dalam dua putaran, putaran pertama dilaksanakan pada  3 - 15 April, dengan rincian, tanggal 3 - 9 April  imunisasi serentak, dan lima hari sweeping. Putaran kedua dilaksanakan mulai  15 Mei, dengan interval minimal 1 bulan.

Sepintas dijelaskan dr Maria, program Sub PIN Polio ini, dijalankan karena ditemukan perkembangan masif Polio di Kabupaten Purwakarta, dimana ada balita terkena penyakit polio, dan dari riwayat, balita tersebut ternyata selama ini orang tuanya tidak pernah membawa anaknya untuk di imunisasi Polio.

Kejadian di Purwakarta tersebut ditetapkan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Jawa Barat, sampai akhirnya digalakkan Sub PIN Polio di seluruh daerah di Jabar.

Sebagaimana diketahui, dampak penyakit Polio itu sendiri, balita bisa mengalami cacat permanen seumur hidup dan tidak bisa disembuhkan.

"Teknisnya, sesuai jadwal kami akan imunisasi di Posyandu, sisanya, kami akan sisir seluruh balita di Kota Cirebon untuk di imunisasi Polio. Semua gratis," kata dr Maria. (sep)

Sumber: