Kader PKB Merajuk, 34 DPAC se-Kabupaten Cirebon Ancam Geruduk DPP

Kader PKB Merajuk, 34 DPAC se-Kabupaten Cirebon Ancam Geruduk DPP

Ketua DPAC PKB Kecamatan Gegesik, Yusuf Ali.--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Muncul ancaman, 34 DPAC PKB Kabupaten Cirebon bakal menggeruduk DPP PKB. Mereka geram dengan keputusan pergantian Ketua DPC PKB dari RHB ke H Jamil Abdul Latief.

Itu disampaikan Ketua DPAC PKB Kecamatan Gegesik, Yusuf Ali. Meski pergantian itu sifatnya wajar di partai politik, namun pergantian pimpinan di saat menghadapi pemilu sungguh memprihatinkan.

"Ini terkesan dipaksakan. Janggal. Rapat plenonya juga tidak dihadiri DPP dan DPW. Membuat orang takut masuk ke PKB karena pola organisasi yang saling sikut dan hanya menjadi kepentingan kelompok atau orang tertentu saja," kata Yusuf, Rabu (5/4).

Ia mengaku, sangat menghormati keputusan DPP PKB, tapi keputusan DPP mengganti RHB tanpa alasan, membuat kegaduhan di internalnya. Program yang telah tertata dengan baik pun menjadi rusak.

Jamil sendiri, kata Yusuf tidak dikenal kalangan DPAC. Yang ia tahu, Jamil pernah menjadi Caleg PKB di 2019 dan gagal menjadi anggota legislatif. Sebab hanya memperoleh 2.305 suara saja.

"Artinya, sesuatu yang tidak mungkin Jamil Abdul Latief mampu menahkodai PKB Kabupaten Cirebon yang demikian besar, sementara untuk memenangkan sendiri saja di Pileg 2019 tidak mampu," katanya.

"Sehingga kami pesimistis terhadap kemampuan Jamil mengelola PKB Kabupaten Cirebon dengan waktu dan kemampuan yang sangat sedikit," lanjutnya.

Ketua DPAC PKB Kecamatan Losari, Asrori mengaku terkejut ketika mengetahui adanya pergantian ketua DPC PKB. Sebab, selama ini sebagai ketua DPC, RHB sangat dekat dengan kepengurusan bawah baik tingkat DPAC maupun tingkat DPART. Intruksi dan program dari DPW dan DPP selalu dikomunikasikan dan dikerjakan bersama.

"Maka kami dari pengurus DPAC Losari bersama 33 DPAC lainnya akan bergerak ke DPW mempertanyakan dasar pergantian ketua Kang Hasan Basori," kata Asrori.

Secara pribadi Ansori pun mengaku tidak paham dengan sosok Jamil. Baik secara personal ataupun terkait prestasi yang dicapainya. Namun secara pribadi dirinya tidak ada masalah dengannya, dan menghormati yang bersangkutan. Hanya saja untuk saat ini kurang tepat untuk melakukan pergantian ketua DPC PKB.

Para kader di bawah pun, kata dia, sudah banyak yang mengancam untuk tidak mau berjuang di 2024 jika bukan RHB yang memimpin DPC PKB. "Mereka yang di bawah setelah saya tanyakan, ogah ikut berjuang bahkan mereka mengancam lihat saja nanti di 2024," kata Asrori.

Ia mengaku, pergantian ketua DPC PKB jelas membuat gaduh kader PKB di Kabupaten Cirebon. Hal itu sangat disayangkan, partai lain berusaha menjaga kondusivitas dan soliditas kader, tapi partainya malah mengganti nahkodanya. "Apalagi yang menggantikannya sekarang belum teruji," katanya.

Sebagai kader PKB, dirinya berharap kepada DPW dan DPP PKB mempertimbangkan ulang keputusannya. Artinya meminta kembalikan RHB sebagai ketua DPC PKB, mengingat apa yang telah dilakukan oleh RHB sangat memungkinkan sekali kemenangan di pileg dan pilkada 2024.  

"Hampir seluruh DPAC telah terbentuk dan sangat solid. Persiapan merekrut bacaleg juga maksimal. Kenapa harus ada pertaruhan dengan perubahan mendadak seperti ini? Ini mau membangun apa mau merusak partai?" katanya. (zezen)

Sumber: