4 Ribu Mobil Berdatangan Masuk Al Zaytun, 'Sambut' Kedatangan Massa Pendemo

4 Ribu Mobil Berdatangan Masuk Al Zaytun, 'Sambut' Kedatangan Massa Pendemo

Mobil-mobil dari berbagai daerah berdatangan ikut menjaga Al Zaytun. --

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU - Pertahanan dan kekompakan civitas Mahad Al Zaytun sungguh kokoh. Bagaimana tidak, untuk penyambutan demo saja, 20.000 orang berdatangan.

Tidak hanya itu, ribuan mobil yang ditaksir jumlahnya mencapai sekitar 4.000 terparkir di area Kampus Al Zaytun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu.

Pujo Utomo dari Mahad Al Zaytun mengungkapkan, ada 20.000 penyambut demo yang hadir. Bila dirata-ratakan satu mobil memuat 5 orang, maka ada sekitar 4.000 mobil datang ke Al Zaytun.

"Inilah diantara ribuan mobil yang terparkir rapih di tempat parkir di Al Zaytun," katanya.

Diungkapkan dia, mobil tersebut parkir di sisi sebelah selatan yang merupakan Lapangan Medan Satria Wiratama.

Di area jalan di sekitar lapangan, terparkir di kanan kiri sebelah utara, selatan dan timur mobil-mobil dari penyambut demo.

"Lokasinya seluas 6 hektare. Jadi bisa dibayangkan berapa mobil yang terparkir di sini," tegasnya.

Terlihat dari mobil yang terparkir berasal dari berbagai daerah seperti Bandung, Jakarta, Karawang, hingga Surabaya.

Diketahui, mobil-mobil tersebut sudah datang ke Al Zaytun sejak malam hari atau Rabu, 21, Juni 2023.

Kedatangan mereka adalah untuk menjadi peserta penyambutan demo yang dilakukan oleh Solidaritas Dharma Ayu.

Mengacu pada surat pemberitahuan kepada polisi, Solidaritas Dharma Ayu mengerahkan sekitar 10.000 orang untuk mengikuti demo tersebut.

Sedangkan dari Mahad Al Zaytun mengerahkan 20.000 orang untuk penyambutan demo dengan sebutan mengimbangi peserta aksi.

AF Abdul Halim dari LKM Rahmatan Lil Alamin menyatakan bahwa penyambutan demo tersebut diatur secara teknis dan sedemikian rupa.

Sebab, tujuannya adalah untuk penyambutan demo. Karenanya, peserta tidak diperkenankan untuk merespons apapun, kecuali hanya dengan bernyanyi dan melantunkan Asmaul Husna.

Sebelum demo dilaksanakan, para peserta penyambutan sudah hadir sejak pagi dan melakukan apel dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza.

Kemudian setelah itu, melakukan apel dan pengarahan oleh tim teknis yang membagi mereka ke beberapa tempat seperti gerbang utara dan gerbang selatan.

Sebab, akses masuk menuju Mahad Al Zaytun tersebut terdapat 6 lokasi. Pada lokasi tertentu hanya ditempatkan perwakilan sekitar 100-an orang.

Sementara konsentrasi massa dari internal difokuskan di gerbang masuk utama yang ada di sebelah utara. Sebab, di lokasi itulah titik orasi dilakukan.

"Pesan syekh, kita tidak keluar kampus. Gerbang kami akan kunci seluruhnya. Di luar dipasang kawat baja atau kawat berduri. Seluruhnya ada di dalam, tidak ada yang di luar. Berbaris degan santun," tegas Abdul Halim.

Kemudian, ketika massa berorasi menggunakan pengeras suara, seluruh peserta demo akan bernyanyi dengan nyanyian nasional maupun internasional.

"Bernyanyi untuk mengaburkan suara pendemo. Tugas kita bernyanyi dan sekali waktu Asmaul Husna, supaya suaranya hilang," katanya.

Ditegaskan Abdul Halim, apapun yang dipancing supaya terjadi sesuatu, agar tidak dilayani. Tetap tenang dan bernyanyi. Sebab di bagian luar sudah ada TNI dan Polri.

"Jangan ada lagi ucapan selain yang dikomandokan pada ketua, atau pengawas tim di kelompok. Jangan ada teriakan," tegasnya.

Diungkapkan dia, pada demo yang lalu juga ada penyusup masuk. Bahkan diketahui sendiri oleh syekh.

"Bernyanyi untuk melawan suara kalau dia orasi. Sekali lagi, kami minta perhatiannya. Kita sambut mereka dengan bernyanyi nasonal maupun internasional," tandasnya.

"Mari kita jaga tempat kita, mahad kita. Siapapun yang akan menodai. Ini mahad kita, tempat kita. Allah bersama kita," tegasnya.(*)

Sumber: