Al Zaytun Memang Beda, Hewan Kurban Dibikin Pingsan Dulu Baru Segera Disembelih

Al Zaytun Memang Beda, Hewan Kurban Dibikin Pingsan Dulu Baru Segera Disembelih

--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU - Pelaksanaan pemotongan hewan kurban di hari raya Idul Adha 1444 H lalu, di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu ada yang berbeda.

Tidak seperti pada umumnya, proses pemotongan di Pondok Pesantren Al Zaytun, hewan kurban dipingsankan terlebih dahulu, khususnya sapi.

Proses memingsankan sapi dilakukan dengan sebuah alat bernama standing gun atau senjata tangan.

Dalam sebuah video yang beredar di Youtube channel milik akun @mediadoetaindonesiatv89 yang berjudul “Pemingsanan Binatang Kurban dengan Stunning Gun di Ponpes Al Zaytun”, diperlihatkan bagaimana proses pemingsanan sapi sebelum di sembelih.

Dalam keterangan di video tersebut, seorang petugas pemotongan hewan yang mengaku bernama Teguh Sulistiono menjelaskan bagaimana proses penyembelihan hewan di Pondok Pesantren Al Zaytun.

Menurutnya, sapi yang akan disembelih mempunyai bobot diatas 500 Kg, sehingga harus menggunakan cara khusus agar prosesnya mudah dan cepat.

“Ada peluru warna hitam, tapi peluru ini tidak ada matanya, karena alat standing gun yang menghantam kepala sapi yang mengakibatkan sapi itu pingsan.”

“Kemudian, batas waktu sapi pingsan itu maksimal 2 menit dan harus segera dipotong. Kalau lebih dari 2 menit tidak segera dipotong, sapi akan bangkit kembali,” bebernya.

Proses penyembelihan atau pemotongan sapi harus berdurasi tidak lebih dari 30 detik. Proses ini diklaim aman.

Teguh pun menjelaskan alasan proses penyembelihan menggunakan metode tersebut.

“Ddalam proses penyembelihan sapi harus diikat terlebih dahulu, lalu dijatuhkan yang mengakibatkan sapi menjadi stress dan berpengaruh terhadap kualitas daging yang menurun.”

“Tapi, dengan cara dipingsankan terlebih dahulu, maka sapi akan merasa nyaman dan kualitas daging pun terjaga,” jelasnya.

Proses penyembelihan dengan menggunakan metode seperti ini sudah dilakukan selama tiga tahun di Pondok Pesantren Al Zaytun. (*)

Sumber: