Mengenal Kanjeng Ratu Kalinyamat, yang Dijadikan Nama Kapal di Mahad Al Zaytun

 Mengenal Kanjeng Ratu Kalinyamat, yang Dijadikan Nama Kapal di Mahad Al Zaytun

Sosok Kanjeng Ratu Kalinyamat--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU - Sosok Kanjeng Ratu Kalinyamat kembali menjadi perbincangan, karena rencana Mahad Al Zaytun membangun kapal dengan ukuran 2.200 gross ton.

Pembangunan kapal nomor 3 dari Mahad Al Zaytun ini, akan dilakukan di galangan PT Pelabuhan Samudra Biru Mangun Kencana di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Galangan kapal itu, secara kepemilikan berada di bawah Lembaga Kemakmuran Masjid (LKM) Rahmatan Lil Alamin. Atau secara garis besar, milik dari Mahad Al Zaytun.

Sampai dengan sekarang, pembangunan kapal tersebut baru berupa rencana. Sebab, galangan kapal perlu dikosongkan lebih dahulu.

Saat ini, masih ada 2 kapal yang berada di sana yakni LKM 01 Gunung Surowidi dan LKM 02 Gunung Pulosari.

Namun, setelah kedua kapal itu meluncur ke lautan, barulah yang nomor 3 dimulai pembangunannya.

Syekh Panji Gumilang mengungkapkan, dalam waktu dekat kedua kapal tersebut akan meluncur ke lautan untuk melakukan uji coba.

"Kemungkinan dalam beberapa hari ini, akan turun ke laut. Untuk istilahnya inreyen," ungkap syekh.

Setelah itu, masuklah pada pembangunan kapal ketiga dengan perkiraan ukuran panjang 105 meter, lebar 15 meter dan bobot 2.200 gross ton.

Kapal besar ini, akan diperuntukan bagi perdagangan antar pulau dan pengangkutan penumpang dengan kapasitas setidaknya 500 orang.

Rencananya, kapal besar ini akan dibangun dengan nama Kanjeng Ratu Kalinyamat yang merupakan pahlawan laut Nusantara.

Mengenal Kanjeng Ratu Kalinyamat

Sosok pemimpin armada laut tersebut merupakan puteri dari Sultan Trenggono, Raja Demak yang hidup antara tahun 1521 sampai dengan 1546.

Puteri sultan tersebut bernama asli Retna Kencana, namun berubah setelah dinikahkan dengan Pangeran Kalinyamat.

Ada berbagai versi mengenai sosok Pangeran Kalinyamat ini. Ada yang menyebut berasal dari luar Jawa, hingga sosok berkebangsaan Tiongkok yang berguru pada Sunan Kudus.

Singkat cerita, Ratu Kalinyamat adalah sosok pemimpin armada laut yang memerangi Portugis di Malaka.

Kekuatan armada tersebut berisi 300 kapal dengan 15.000 prajurit di dalamnya yang bertempur sengit dengan Portugis.

Meski mengalami kekalahan, tetapi keberaniannya mendapatkan apresiasi dari seterunya di lautan.

Bahkan Portugis mencatat dengan sebuah tulisan: Rainha de Japara, senhora pederosa e rica, de kranige Dema atau Ratu Jeparang seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani.

Sementara itu, pada diskusi berkaitan usulan gelar pahlawan nasional kepada Kanjeng Ratu Kalinyamat, pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menyebutnya sebagai sosok penguasa laut Nusantara.

"Kapalnya sudah seperti kapal perang induk Amerika yang bisa membawa 1.000 prajurit," kata Connie, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah.

Dijelaskan Connie, armada Ratu Kalinyamat tersebut merupakan gabungan atau aliansi dengan kerajaan yang ada di Nusantara.

Sejarawan, Alamsyah menambahkan, Ratu Kalinyamat adalah duta Sultan Trenggono di tahun 1546.

Eksistensinya tidak sekadar mitos atau legenda. Sebab, banyak sumber tertulis termasuk dalam bahasa portugis.

Misalnya: Rekam perjalanan De Couto, Fernando. "Semuanya terbukukan dan arahnya sama," katanya.

Itulah kisah Kanjeng Ratu Kalinyamat sosok pahlawan laut Nusantara, yang namanya akan dipakai untuk kapal nomor 3 dari Mahad Al Zaytun.(*)

Sumber: