2 Mega Proyek Siap Melintasi Indramayu, Ada Tol Jalan ke Kertajati Sepanjang 46 Kilometer

2 Mega Proyek Siap Melintasi Indramayu, Ada Tol Jalan ke Kertajati Sepanjang 46 Kilometer

--

RAKYATCIREBON.ID, INDRAMAYU - Setelah Bandara Kertajati dan Tol Cisumdawu, ada mega proyek lain yang akan digarap di wilayah Kertajati Kabupaten Majalengka dan Indramayu.

Ya, kedua mega proyek tersebut sudah digadang-gadang bakal dilaksanakan dalam waktu dekat, meski waktunya belum terkonfirmasi.

Kehadiran 2 mega proyek tersebut tentu akan menjadi infrastruktur baru bagi wilayah timur Jawa Barat, khususnya Kabupaten Majalengka dan Indramayu.

Sekaligus menunjang infrastruktur lainnya yakni Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Berikut 2 mega proyek baru di Indramayu dan Kertajati yang akan dikerjakan oleh pemerintah dengan pendanaan investor:

1. Kereta Cepat Jakarta Surabaya via Kertajati

Proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya via Kertajati merupakan kelanjutan dari Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Proyek ini, kabarnya akan menggunakan investor dari negeri Tiongkok.

Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil menyebut bahwa proyek kereta cepat Jakarta - Surabaya via Kertajati, Jogjakarta, Solo dan Surabaya merupakan lanjutan dari proyek KCJB.

Rencananya, trase jalan dari proyek tersebut akan membetang di sepanjang Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan atau Cisumdawu, sehingga tidak memerlukan pembebasan lahan.

Pembangunannya juga akan lebih cepat, karena secara teknologi sudah berpengalaman di Tahap I yakni Kereta Cepat Jakarta Bandung.

“Itu akan jauh lebih cepat, dibanding lompatan pertama yang ilmu kita. Nanti tahap 2 dari Bandung ke Surabaya, nggak usah pembebasan lahan. Karena sudah pengalaman. Melipir saja lewat jalan tol. Cisumdawu, Jogja, Solo, terus ke Surabaya,” kata Ridwan Kamil.

Karenanya, Kang Emil menegaskan bahwa tujuan dari Kereta Cepat Jakarta Bandung itu, bukan ke Bandung. Sebab, pembangunannya direncanakan sampai Surabaya. “Itu nanti ke Surabaya. Cuma tahap 1 itu ke Bandung,” tandasnya.

Dengan adanya kereta cepat itu, gubernur berharap muncul kota baru dan pusat pertumbungan ekonomi baru. Misalnya kota baru di Tegalluar, Karawang dan sekitarnya.

“Di mana ada infrastruktur, di situ ada ekonomi. Di mana tidak ada infrastruktur, tidak ada ekonomi,” ungkapnya.

Kereta cepat, kata dia, akan membuat Karawang berkembang, begitupun Tegalluar menjadi kota baru. Tanpa ada kereta api cepat, tidak akan lahir kota baru dan pusat pertumbuhan ekonomi baru.

2. Jalan Tol Indramayu Kertajati

Sebenarnya jalan tol ini belum memiliki nama resmi. Tetapi banyak yang menyebutkan namanya adalah Tol Indrajati, menggabungkan nama Indramayu dan Kertajati.

Jalan tol ini akan memiliki panjang jalan 46 kilometer dan menghubungkan Kabupaten Indramayu ke Tol Cikopo Palimanan (Cipali) via Kertajati.

Rencana pembangunan jalan tol ini, sudah dibahas dan masuk dalam peraturan presiden (perpres). Tetapi, bila ingin lebih cepat terwujud disarankan menggunakan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat memprioritaskan pembangunan jalan tol untuk daerah di luar Pulau Jawa.

Tapi, pembangunan jalan tol bisa dilakukan di Pulau Jawa, dengan syarat Internal Rate of Return (IRR) atau bunga dari investasinya menguntungkan.

Pernyataan ini merupakan jawaban presiden atas banyaknya kepala daerah yang mengajukan pembangunan jalan tol di daerahnya masing-masing.

Sebab, Pemerintah Daerah (Pemda) beralasan, dengan dibuatkan jalan tol bisa merangsang pertumbuhan ekonomi dan mempercepat mobilitas.

"Permintaan untuk pembangunan jalan tol itu tidak hanya di Jawa saja, tidak hanya di Jawa Timur saja, setiap saya ke daerah permintaannya selalu itu," kata Jokowi

okowi menambahkan, bahwa para kepala daerah meminta pembangunan jalan tol lantaran bisa memicu titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, mempercepat mobilitas orang, barang dan logistik.

Melihat manfaatnya untuk perkembangan daerah, tentu 2 mega proyek baru di Indramayu dan Kertajati Majalengka akan sangat dinantikan.(*)

Sumber: