Kang Hero Ajak Jurnalis Nonton Film, Eksekutif Produsernya Kader Demokrat, Nonton 2 Kali Masih Menangis

Kang Hero Ajak Jurnalis Nonton Film,  Eksekutif Produsernya Kader Demokrat, Nonton 2 Kali Masih Menangis

Jurnalis se-Cirebon Raya nonton bareng film 'Air Mata di Ujung Sajadah', Sabtu malam. FOTO: ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Jurnalis se Cirebon raya diajak nonton film Air Mata di Ujung Sajadah. Oleh Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat HE Herman Khaeron, Sabtu malam (7/10).

Jurnalis se-Cirebon Raya yang terdiri dari media cetak, elektronik, media online, dan televisi terlihat serius menyaksikan artis-artis nasional berakting dalam film Air Mata di Ujung Sajadah tersebut.

Anggota DPR RI H E Herman Khaeron mengatakan, film Air Mata di Ujung Sajadah menjadi salah satu garapan dari kader Partai Demokrat. Yakni Nafa Urbach.

"Eksekutif Produser film ini adalah Deputi Bidang BPOKK Demokrat," katanya.

Kang Hero--begitu akrab disapanya menjelaskan film ini sangat baik untuk ditonton oleh kawula muda maupun keluarga. Menceritakan sebuah keluarga yang alurnya dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia.

"Memang film ini bagus sekali menceritakan sebuah kisah yang biasa ditemukan di masyarakat," lanjut Kang Hero.

Ia mengaku, walaupun sudah menonton sebanyak dua kali, dirinya masih tertarik dan sempat mengeluarkan air mata, bahkan sang bintang film Titi Kamal yang sudah menonton lebih dari dua kali masih menangis jika menonton film tersebut.

"Saya berharap teman-teman jurnalis Cirebon beserta keluarga dapat memetik pelajaran yang terkandung dalam film Air Mata di Ujung Sajadah ini karena ceritanya sangat dekat dengan keseharian kita," ucapnya.

Film bergenre drama yang dibintangi oleh Fedi Nuril, Titi Kamal, Citra Kirana, juga Krisjiana Baharudin ini berhasil menyita penonton yang sebagian jurnalis berderai air mata.

Dalam film tersebut banyak terdapat adegan yang menyayat hati karena terjadinya konflik kasih sayang antara ibu kandung dengan ibu sambung yang juga merindukan seorang anak. Perjuangan seorang ibu kandung dalam film tersebut benar-benar diuji dengan keras, dan lagi-lagi konflik batin dan mental terjadi dari awal film hingga cerita berakhir.

Film Air Mata di Ujung Sajadah bercerita tentang perjuangan seorang ibu bernama Aqilla (Titi Kamal) yang terpisah dengan anaknya selama 7 tahun. Aqilla selama ini tidak mengetahui kalau anaknya ternyata masih hidup.

Diceritakan, Aqilla melahirkan bayi dari pernikahan yang tidak direstui oleh ibunya, Halimah (Tutie Kirana). Setelah suaminya meninggal, Halimah lantas berbohong kepada Aqila kalau bayinya meninggal saat dilahirkan.

Halimah pun memberikan cucunya kepada pasangan Arif (Fedi Nuril) dan Yumna (Citra Kirana) yang sudah lama menikah namun belum memiliki anak. Bayi itu diberi nama Baskara yang artinya cahaya.

Suatu ketika, Halimah jatuh sakit dan mengabarkan kepada Aqilla yang saat itu, tinggal di London. Aqilla pun langsung pulang kembali ke Indonesia. Saat itulah ibunya mengungkap bahwa anaknya Aqilla masih hidup dan tinggal di Solo.

Aqilla baru mengetahui anaknya masih hidup setelah 7 tahun kemudian. Ia yang awalnya tinggal di London lantas pindah ke Solo, untuk mendapatkan anaknya kembali.

Namun, rencana mengembalikan anaknya ke pelukannya ternyata tidak semudah itu. Ia harus menghadapi orang tua asuh Baskara yang telah merawatnya sejak lahir.

Aqilla sebagai ibu kandung merasa berhak mengasuh anaknya, sementara Yumna tidak sanggup melepaskan Baskara yang sudah dianggap seperti anak sendiri. (zen)

Sumber: