Kereta Api Pernah Punya Jalur Jatibarang-Karangampel, Ditutup Tahun 1932 akibat Krisis Depresi

Kereta Api Pernah Punya Jalur Jatibarang-Karangampel, Ditutup Tahun 1932 akibat Krisis Depresi

Komunitas sejarah perkeretaapian serta Daop 3 Cirebon saat napak tilas ke jalur Jatibarang-Indramayu dan Jatibarang-Karangampel, Rabu (15/11). FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Dibalik modernitas moda transportasi Kereta Api saat ini, tersimpan segudang kekayaan historisitas, yang menjadi bukti sejarah perkembangannya.

Selain lokomotif-lokomotif vintage yang sampai saat ini masih beroperasi menarik gerbong-gerbong kereta, baik penumpang maupun kereta barang, jalur-jalur kereta yang sudah tidak semua aktif pun menjadi saksi dan bukti, bahwa moda transportasi Kereta Api pernah ada di masa kejayaannya.

Di wilayah Daop 3 Cirebon, banyak urat-urat jalur KA lama, yang kini sudah tidak aktif dilalui oleh rangkaian KA.
Jalur kereta api Jatibarang-Indramayu adalah salah satu dari jalur kereta api nonaktif di Jawa Barat yang berada di wilayah Daerah Operasi 3 Cirebon.

Jalur dengan panjang lintas 18,1 kilometer ini dibangun, dan diresmikan pada tanggal 15 September 1912 oleh perusahaan Staatsspoorwegen (SS).

Saat itu, jalur yang berada di bumi Wiralodra ini digunakan untuk melayani angkutan barang hasil bumi.

Namun setelah kurang lebih 50 tahun dilintasi kereta api, terhitung mulai tanggal 21 Juli 1973, jalur kereta api ini dinonaktifkan.

Selain jalur Jatibarang-Indramayu, jalur kereta api Jatibarang–Karangampel juga menjadi salahsatu jalur kereta api nonaktif yang berada di wilayah Daerah Operasi 3 Cirebon.

Dari cerita sumber sejarah yang diperoleh Rakyat Cirebon, diceritakan, bahwa setelah perusahaan Staatsspoorwegen sukses membangun percabangan jalur Jatibarang–Indramayu saat itu, pada tahun 1925, dengan dasar hukum Wet 28 Februari 1920 Staatblad No.150 dari pemerintah Hindia-Belanda, maka proses pembangunan cabang dilanjutkan menuju Karangampel, muncullah jalur Jatibarang-Karangampel.

Pembangunan jalur dengan panjang rel 18,34 kilometer yang dimulai tahun 1925 ini berlangsung selama satu tahun, selesai dan dibuka pada tanggal 1 Mei 1926.

Namun tak berjalan lama seperti jalur Jatibarang-Indramayu yang beroperasi lebih dari 50 tahun, selang beberapa tahun pengoperasinnya, jalur Jatibarang-Karangampel ini ditutup oleh perusahaan Staatsspoorwegen per tanggal 1 Oktober 1932.

"Jalur Jatibarang-Karangampel ini tidak lama, ditutup pada tahun 1932 akibat dari krisis depresi besar saat itu," demikian disampaikan Vice President KAI Daop 3 Cirebon, Dicky Eka Priandana, Rabu (15/11).

Krisis depresi (Great Depression),  adalah sebuah peristiwa menurunnya tingkat ekonomi yang terjadi secara dramatis di seluruh dunia yang terjadi mulai tahun 1929 dan berlangsung selama sekitar 10 tahun.

Data-data sejarah menyebutkan, bahwa jalur lintas Jatibarang-Indramayu memiliki 3 stasiun, yakni stasiun Jatibarang (JTB), stasiun Lohbener (LB) dan stasiun Indramayu (IM), ada 8 halte yang dilalui oleh jalur ini, yakni halte Pawidean (PWI), halte Kalikrasak (KKS), halte Karangsembung (KRB), halte Pekandangan (PKD), halte Cimanuk (CIM), halte Indramayu Pasar (IMP) dan halte Karangturi Indramayu (KGU).

Stasiun Jatibarang berada di Km 179+200, dan saat ini masih dilewati jalur untuk lintas Jakarta-Cikampek-Cirebon-Brebes-Semarang-Surabaya untuk lintas Utara.

Sumber: