Kereta Api Pernah Punya Jalur Jatibarang-Karangampel, Ditutup Tahun 1932 akibat Krisis Depresi

Kereta Api Pernah Punya Jalur Jatibarang-Karangampel, Ditutup Tahun 1932 akibat Krisis Depresi

Komunitas sejarah perkeretaapian serta Daop 3 Cirebon saat napak tilas ke jalur Jatibarang-Indramayu dan Jatibarang-Karangampel, Rabu (15/11). FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

Untuk lintas Selatan, stasiun ini di lewati lintas Jakarta-Cikampek-Cirebon-Cirebon Prujakan-Prupuk-Purwokerto-Kutoarjo-Yogyakarta-Solo-Madiun-Surabaya.

Sementara untuk jalur Jatibarang- Indramayu yang memiliki panjang rel 18,7 Km dan lebar sepur 1067 mm, merupakan jalur lintas cabang dan sudah tidak beroperasi.

Lintas Jatibarang-Karangampel ini memiliki 5 halte yang dilalui, yakni halte Majasih (MJS), halte Gadingan (GAD), halte Juntikebon (JTK), halte Mundu (MDU) dan halte Karangampel (KRP).

"Jalur ini memiliki panjang rel 18 kilometer, dan lebar jalur 1067, yang sudah tidak beroperasi," jelas Dicky.

Untuk melihat, mempelajari dan melestarikan sejarah perkembangan perkeretaapian, dua jalur itu menjadi tujuan dari napak tilas jalur yang dilakukan oleh PT KAI Daop 3 Cirebon bersama dengan beberapa komunitas sejarah, Rabu (15/11).

Selain itu, disebutkan Dicky, napak tilas juga dilakukan untuk mengamankan, dan mengoptimalkan pemanfaatan aset di jalur Jatibarang-Indramayu dan Jatibarang-Karangampel yang saat ini sudsh tidak difungsikan.

Napak Tilas dilakukan dengan mengunjungi, dan menelusuri aset peninggalan bersejarah yang masih bisa dijumpai disepanjang dua jalur, seperti bangunan eks Stasiun Lohbener dan Stasiun Indramayu, serta melihat bekas halte Karangampel.

"Kegiatan Napak Tilas ini, kita lakukan untuk menggali kembali riwayat sejarah jalur ini, serta mendokumentasikan aset peninggalan bersejarah yang masih tersisa, selain untuk kepentingan pengamanan asset" imbuh Dicky. (sep)

Sumber: