2023, Disbudpar Targetkan 750 Ribu Jumlah Wisatawan Datang ke Cirebon

2023, Disbudpar Targetkan 750 Ribu Jumlah Wisatawan Datang ke Cirebon

Kepala Bidang Promosi dan Ekonomi Kreatif Pariwisata, Achmad Bayu Sudadilaga SPar menjelaskan ditahun 2023, pihaknya menargetkan jumlah wisatawan datang ke Cirebon diangka 750 ribu. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON -- Dinas Kebudayaan dan Pariwistaa (Disbudpar) Kabupaten Cirebon menargetkan jumlah wisatawan ke Cirebon diangka 750 ribu. Target itu, sudah ditingkatkan dari capaian ditahun sebelumnya.

Kepala Disbudpar, Drs H Abraham Mohamad MSi melalui Kepala Bidang Promosi dan Ekonomi Kreatif Pariwisata, Achmad Bayu Sudadilaga SPar menjelaskan ditahun 2023 ini, pihaknya menargetkan agar jumlah kunjungannya tembus diangka 750 ribu.

Hanya saja, Bayu--sapaan akrabnya mengaku belum bisa membuka, sejauh ini data kunjungan wisatawan ke Cirebon itu, sudah diangka berapa.

"Untuk tepatnya berapa kan, bukan di bidang kami. Tapi catatan itu ada. Ter update. Yang pasti sudah mencapai angka 80 persenan," ungkapnya, ketika ditemui Rakyat Cirebon di ruang kerjanya, Kamis (23/11).

Bayu membeberkan, ditahun 2022 lalu, ada 691 ribu, jumlah total kunjungan wisatawan ke Kabupaten Cirebon. Angkanya mengalami kenaikan signifikan dari tahun sebelumnya. Pasalnya ditahun 2021 lalu, tren pariwisata masih belum optimal, imbas dari dampak Covid-19.

"Ditahun 2021 jumlah kunjungannya hanya diangka 430 ribu. Jadi tahun 2022 mengalami kenaikan sampai 130 persen," ungkapnya.

Ia menjelaskan, potensi pariwisata di Kabupaten Cirebon cukup banyak. Yang masuk dalam draf Rancangan Induk Pariwisata Kabupaten (Riparkab) saja, jumlahnya sebanyak 62 titik. Terdiri dari potensi pariwisata alam, buatan dan budaya. Sementara untuk desa wisata yang sudah ter sk kan ada 36.

Untuk menunjang jumlah kunjungan, pihaknya memberlakukan aturan khusus. Melalui kegiatan promosi. "Adapun untuk kegiatan promosinya kita wajibkan ditempat pariwisata, dengan pendekatan seni budaya," katanya.

Langkah itu, belum bisa dievaluasi. Menunggu pengumuman capaian akhir tahun nanti. Adapun untuk objek wisata unggulan yang ada di daerah, salah satunya adalah Kampung Sabin, Telaga Langit, Makam Sunan Gunung Jati, Makam Syekh Magelung Sakti, Mbah Kuwu Sangkan, Banyu Panas, Belawa, Situs Ki Buyut Trusmi, Batulawang, Waterboom.

Semua itu, sudah mewakili dari masing-masing klasternya. Misalnya saja, kata Bayu dari klaster potensi alam, itu seperti banyu panasnya. Klaster buatannya, dari hadirnya waterpark untuk klaster budayanya, dari keberadaan situs- situs.

Selain itu, kehadiran desa wisata pun turut mewarnai. Terlebih itu, menjadi asistensi dari Kementerian. Makanya, promosi pariwisata yang selama ini dilakukan pun trennya melalui promosi desa wisata. "Promosinya, melalui pendekatan even pariwisata dan budaya," katanya.

Sudah ada Desa Wisata, yang telah meraih penghargaan dari Kementerian. Ditahun 2021, Desa Gegesik Kulon diganjar penghargaan dari Kementerian. "Disana sudah lengkap. Tersedia home stay nya. Jadi ditahun 2021 itu, Desa Gegesik Kulon. Kalau di tahun 2023 ini, Desa Astana Gunung Jati, sebagai juara harapan 4," pungkasnya. (zen)

Sumber: