Cerita Ade Setiadi, 15 Tahun Jadi Anak Motor yang Kini Buka Usaha Nasi Kuning

Cerita Ade Setiadi, 15 Tahun Jadi Anak Motor yang Kini Buka Usaha Nasi Kuning

Ade Setiadi, meniatkan diri berusaha lebih baik dan membuka usaha nasi kuning Anjas setelah 15 tahun hidup di jalanan. FOTO: ASEP SAEPUL MIELAH/ RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Berubah menjadi lebih baik, tentu menjadi harapan dan tujuan setiap orang, seperti apapun kondisi yang dialami sebelumnya.

Hal ini juga yang menjadi semangat bagi Ade Setiadi (27), setelah selama kurang lebih 15 tahun di jalanan, ia memantapkan biat untuk berusaha menjadi lebih baik. Ade pun membagikan ceritanya kepada Rakyat Cirebon.

Ade menceritakan, ia mulai ikut-ikutan hidup di jalanan sejak tahun 2008, ia tergoda karena jalanan menurutnya saat itu adalah ruang yang sangat bebas untuknya berkekspresi bersama kawan-kawannya.

Tak ada aturan, yang penting bersama-sama menjalani suka dan duka kehidupan jalanan.

"Awalnya lihat temen, di jalanan saya ngamen, kumpul-kumpul sama temen, ke acara-acara konser, banyak lagi mas," ungkap Ade kepada Rakyat Cirebon.

Sejak 2008 tersebut, lanjut Ade melanjutkan ceritanya, ia semacam terobsesi dengan dunia jalanan. 2010, ia pun mulai pasang tato di hampir setengah bagian badannya.

"Pake tato 2010, awalnya di punggung. Punggung, tangan sama kaki," lanjut Ade.

Dari kehidupan jalanan, tidak sedikit pengalaman yang ia dapatkan, dan ia berniat, itu akan menjadi cerita hidup yang akan ia ingat.

Di jalanan, pengalaman paling mengesankan, disebutkan Ade, ia sampai pernah menginjakkan kaki di titik nol kilometer Indonesia di Sabang, Aceh.

Tahun 2012, ia berangkat kesana dengan anak-anak vespa, dan menempuh perjalanan hingga empat bulan sampai disana.

Di perjalanan banyak yang ia temukan, teman baru, persaudaran yang kuat, hingga tentu  pengalaman hidup yang tidak terlupakan.

"Perjalanan yang didapat di jalan, bebas ga ada yang ngatur, saya jadi tahu arti persahabatan, susah seneng bareng," jelas Ade.

Sampai pada akhir 2023 lalu, Ade mulai berfikir, untuk mencoba keluar dari zona nyaman jalanan yang selama ini ia tempati, meskipun ia akui itu tidak mudah.

Ia mulai berfikir berubah mencari pengalaman baru yang lebih baik, dan ia mulai dengan membuka usaha kecil-kecilan, berjualan nasi kuning.

Sumber: