Triwulan Pertama, Pemkot Bakal Keroyok Infrastruktur Jalan
Kerusakan di jalan Samiaji menjadi salahsatu titik ruas jalan yang memerlukan treatmen khusus karena lubangnya cukup banyak dan dalam.--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Diawal tahun, yang berbarengan dengan musim penghujan ini, Pemkot Cirebon mulai banyak mendapatkan keluhan-keluhan dari masyarakat terkait dengan kondisi infrastruktur, terutama soal infrastruktur jalan.
Belakangan ini, kerusakan jalan di beberapa titik, termasuk ruas-ruas jalan protokol pun mulai menjadi sorotan, dan itu langsung direspon cepat oleh Pemkot.
Pj Walikota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi bergerak cepat menginteruksikan jajarannya, terlebih perangkat daerah yang berada di rumpun urusan infrastruktur untuk melakukan percepatan.
Bahkan, Agus memastikan, untuk triwulan pertama tahun 2024 ini, Pemkot akan fokus terhadap infrastruktur Daerah Milik Jalan (DMJ).
"Ya infrastruktur, sudah kita bahas mengenai infrastruktur yang ada di DMJ, baik jalannya, trotoarnya, PJU, drainase, sampai ke median dan badan jalan," demikian disampaikan Agus Mulyadi kepada Rakyat Cirebon.
Diakui Gusmul, ia sudah mendapatkan laporan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), dimana menurut laporan, pemeliharaan rutin terhadap ruas-ruas jalan yang memerlukan penambalan sudah dilakukan.
Namun diluar itu, DPUTR juga melaporkan bahwa dari hasil inventarisasi yang dilakukan, tercatat ada puluhan ruas jalan yang memerlukan treatmen khusus, dan itu sudah dianggarkan.
"Kita dapat info dari kadis PU, sebagian sudah berjalan masuk dalam program pemeliharaan, dan sebagian lagi, yang cukup besar, itu ada sekitar 35 ruas jalan, sedang berproses," lanjut Agus.
Untuk pelaksanaannya, DPUTR pun sudah memasang timeline, bahwa anggaran perbaikan untuk ruas jalan yang sudah dipetakan akan mulai digelar di triwulan pertama ini, hanya saja rencana baru akan mulai di bulan Maret.
Perhitungan timeline tersebut, mengingat kerusakan jalan yang memerlukan treatmen khusus tersebut, tidak bisa dicover dengan anggaran pemeliharaan, dan memerlukan perencanaan terlebih dahulu, termasuk dari sisi konsultan untuk menyusun RAB teknis.
"Memang itu masuk di triwulan satu, tapi di akhir, di Maret. Kami minta untuk dilakukan percepatan. Yang 35 ruas, sudah dipetakan dinas, saya minta percepatan, jangan Maret, tapi Februari. Selama menunggu percepatan itu, untuk pemeliharaan yang ringan terus berjalan," jelas Agus.
Untuk pemeliharaan di tahun ini, Agus menambahkan, DPUTR diberikan penambahan anggaran dibanding tahun sebelumnya, dimana untuk pemeliharaan rutin, tahun ini disiapkan anggaran sebesar 1,5 milyar.
"Pemeliharaan sudah berjalan, terutama untuk menambal jalan-jalan yang memang kondisinya tidak bagus, terutama di jalan protokol. Pemeliharaan tahun ini 1,5 milyar, termasuk supporting dari dinas lain, supaya semua tidak saling mengandalkan," kata Agus. (sep)
Sumber: