Satu Leluhur, Integrasi Wisata Sejarah Cirebon-Jakarta Mulai Digalakan

Satu Leluhur, Integrasi Wisata Sejarah Cirebon-Jakarta Mulai Digalakan

SEJARAH. Yayasan Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon bekerja sama dengan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, Kemenparekraf RI, Pemprov DK Jakarta, Pemprov Jawa Barat serta Pemda Kota dan Kabupaten Cirebon menggelar soft launching Edu Heritage Cirebon-Jakarta, --

CIREBON - Yayasan Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon bekerja sama dengan Forum Silaturahmi Keraton Nusantara, Kemenparekraf RI, Pemprov DK Jakarta, Pemprov Jawa Barat serta Pemda Kota dan Kabupaten Cirebon menggelar soft launching Edu Heritage Cirebon-Jakarta, Minggu (21/4/2024).

Kegiatan yang dipusatkan di Bangsal Pagelaran Keraton Kasepuhan, Minggu (21/4/2024) ini bertujuan mengintegerasikan wisata sejarah antara Cirebon dan Jakarta. Sebab kedua kota punya ikatan sejarah yang kuat.

Ketua Yayasan Badan Wakaf Kasepuhan Cirebon, Ahmad Jazuli membenarkan ikatan sejarah Cirebon dan Jakarta dimulai dari kiprah sosok tokoh Fatahillah atau Fadhillah Khan juga dikenal sebagai Pangeran Jayakarta I.

Fatahilah adalah laksamana Cirebon dan tokoh penyebar Islam yang dikenal karena memimpin penaklukan Sunda Kelapa pada tahun 1527 dan mengganti namanya menjadi Jayakarta.

Pada akhirnya, Fatahilah menjadi menantu Sunan Gunungjati. Dari sinilah, hubungan Cirebon dan Jakarta diyakini sangat kuat karena pendiri dari dua kota ini juga punya hubungat erat pada eranya.

Atas kaitan sejarah yang kuat itulah, Yayasan Wakaf Kasepuhan Cirebon melihat pentingnya menyatukan kembali potensi wisata sejarah Cirebon - Jakarta melalui Edu Heritage. 

"Bahwa ada keterikatan sejarah antara Cirebon dan Jakarta itu awalnya," katanya kepada Rakyat Cirebon.

Menurutnya, Edu Heritage menjadi momen bersejarah bagi kedua kota. Sebab, selama 500 tahun, untuk pertama kalinya Cirebon dan Jakarta bersepakat menyatukan kembali potensi wisata sejarahnya.

"Ini kita harapkan menjadi momentum bahwa Edu Heritage adalah wakaf produktif dari Kasultanan Cirebon dan kita harapkan dapat terus bergulir sebagai kekuatan untuk pariwisata sejarah kita," katanya.

Dijelaskan Jazuli, Edu Heritage bakal ditindaklanjuti dengan grand launching yang momennya bakal digabung dengan peringatan Haul Sunan Gunungjati pada Juni 2024 nanti. 

Tak main-main, para stake holder yang mendukung Edu Heritage merupakan tokoh kunci pengembangan pariwisata baik di Jawa Barat, DK Jakarta maupun nasional. 

Mereka hadir langsung pada momen soft launching Edu Heritage. Antara lain Direktur Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI Dra Oneng Setya Harini MM, Ketua FSKN YM Brigjen Pol Purn Dr AA Mapparessa MM MSi, pejabat di lingkup Pemprov DK Jakarta, Pemprov Jawa Barat, Pemda Kota dan Kabupaten Cirebon.

Tak ketinggapan pula para petinggi keraton-keraton di Cirebon seperti Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman dan Keraton Kacirebonan. Para stake holder ini sudah satu suara ingin memajukan wisata sejarah di Cirebon dan Jakarta. (wan)

Sumber: