ICMI Ingin Pertanian Cirebon Maju, Bangkitkan Semangat Bimas Pangan

ICMI Ingin Pertanian Cirebon Maju, Bangkitkan Semangat Bimas Pangan

PERTEMUAN. Pertemuan Pengurus ICMI Kabupaten Cirebon dan Akademisi Fakultas Teknik UMC bersama Guru Besar sekaligus Rektor Pertama UMC, Prof Dr Ir H Murasa Sarkaniputra, Rabu (24/4/2024) bahas pemajuan pertanian Cirebon. FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Cirebon menyadari peran penting petani dan nelayan dalam menyokong ketahanan pangan dalam negeri. 

Pada puncaknya, petani Indonesia mampu melakukan swasembada pangan berkat program Bimbingan Massal (Bimas) Pangan di bawah Departemen Pertanian pada tahun 1966.

Namun masa itu telah berlalu dan belum terulang hingga saat ini. Sehingga butuh sentuhan dan intervensi dari pihak berwenang guna meningkatkan produksi padi.

Menyadari hal itu, ICMI Kabupaten Cirebon merasa perlu mendorong bangkitnya pertanian melalui berbagai program dan inovasi. Salah satunya Bimas Pangan Reborn. 

Hal itu tercetus pada pertemuan Pengurus ICMI Kabupaten Cirebon dan Akademisi Fakultas Teknik UMC bersama Guru Besar sekaligus Rektor Pertama UMC, Prof Dr Ir H Murasa Sarkaniputra, Rabu (24/4/2024).

Pada pertemuan itu digelar diskusi terbatas mengenai upaya ICMI membantu kemajuan pertanian di Cirebon. 

Dijelaskan Murasa, semangat Bimas Pangan harus dihidupkan untuk menyokong pertanian. Secara konsep, Bimas Pangan mengintegerasikan berbagai program secara simultan. 

Antara lain setiap wilayah Unit Desa dilengkapi dengan Catur Sarana Unit Desa, seperti Kios Sarana Produksi, BRI Unit Desa, Penyuluhan Unit Desa (PPL), dan Koperasi Unit Desa (KUD). 

Tentu hal itu harus dibarengi dengan inovasi kekinian. Menurut Murasa, peran ICMI ialah mengisi kekosongan atau kekurangan yang belum digarap oleh pemerintah. 

"Bimbingan Massal Pangan untuk swasembada pangan dimulai tahun 1966. Perintisnya mahasiswa IPB waktu itu," ujar Murasa kepada Rakyat Cirebon.

Murasa mengatakan, semangat Bimas Pangan perlu dibangkitkan dalam konteks kekinian. Sebab, kondisi pertanian dalam negeri belum berada pada titik optimal.

Menyahuti hal itu, Wakil Ketua I ICMI Kabupaten Cirebon, H Ali Wahyuno mengatakan, ide dan usulan Prof Murasa perlu disampaikan kepada pihak berwenang.

"Pak Murasa memiliki ide-ide yang konstruktif untuk memajukan pertanian di Cirebon. Diharapkan menjadi konsep dan masukan yang bagus untuk pemerintah tidak hanya bisa diaplikasikan di Kabupaten Cirebon tetap juga menjadi role model ke kabupaten ataupun kota seluruh Indonesia," kata Ali.

Oleh karena itu, pihaknya pun melakukan percontohan di Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Sebagian lahan pertanian di kecamatan itu bakal diterapkan pertanian dengan gaya Bimas Pangan. 

Sumber: