Pengembangan Metropolitan Rebana Butuh Singkronisasi dengan Pelaku Usaha

Pengembangan Metropolitan Rebana Butuh Singkronisasi dengan Pelaku Usaha

SARESEHAN. WJES yang digagas KPw BI dan ISEI Jawa Barat mengusung topik 'Optimalisasi BIJB sebagai Sumber Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat', saresehan dipusatkan di KPw BI Cirebon, Selasa (30/4/2024). FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--

"Semua sudah duduk di tata ruang kita secara nasional sudah masuk dalam disain aglomerasi Rebana dan masing-masing pembangunan jangka panjang nasional," ucap Berny.

Di lain sisi, Ketua Kadin Kota Cirebon, Dra Ismayasari MM ACH FP mengulas mengenai perspektif pelaku usaha terkait BIJB dan pengembangan kawasan Metropolitan Rebana.

Dijelaskan Iis, secara infrastruktur, konektivitas ke BIJB dari berbagai titik di wilayah aglomerasi dirasa cukup. Namun pemanfaatannya belum optimal.

Iis menduga, distribusi informasi mengenai pengembangan Metropolitan Rebana dan BIJB ke pelaku usaha masih minim. Sehingga berbagai peluang yang ditawarkan belum tergarap secara efektif.

"Kami dari pelaku usaha menitik beratkan pada 13 kota industri ini isunya kesana kemari artinya ketepatan seperti tadi 7 kota sudah aktif dan sebagai itu sebenarnya sangat penting untuk diketahui oleh pelaku usaha," jelas Iis.

Menurut Iis, mega proyek Metropolitan Rebana yang dipahami pelaku usaha secara umum ialah konektivitas tiga titik utama yakmi BIJB di Majalengka, Pelabuhan Cirebon dan Pelabuhan Patimban di Subang.

"Tetapi keberadaan infrastruktur ini benar-benar kami infonya sangat minim. Apa detailnya kita tidak tahu," katanya. 

Hal ini berdampak pada keengganan pelaku usaha melirik BIJB dan Metropolitan Rebana sebagai prioritas untuk pengembangan usaha mereka.

Iis mencontohkan, ada 9 pelaku usaha travel haji dan umroh bernaung di Kadin Kota Cirebon. Namun hanya 1 pelaku usaha saja yang memanfaatkan penerbangan dari BIJB.

"8 pelaku usaha lainnya ke (bandara) yang lainnya itu sebuah catatan ya padahal kita sudah bagus secara infrastruktur," ulas Iis. 

Melalui saresehan ini, kata Iis, diharapkan membuka perspektif baru untuk mengoptimalkan segala potensi yang ada di Metropolitan Rebana. (wan)

Sumber: