PKB Dekati Satori, NasDem Merapat ke PDIP
BALAS PERTEMUAN. Ketua DPD NasDem Kabupaten Cirebon, Asep Zaenudin Budiman (kanan) bersama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Imron. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Koalisi partai politik (parpol) di pusat, nampaknya akan berbeda dengan di daerah. NasDem misalnya, di pemilihan presiden (pilpres) kemarin, membentuk koalisi perubahan bersama PKB dan PKS.
Menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) nanti, PKB dan NasDem aromanya takan lagi bersama. Khususnya di Kabupaten Cirebon. Padahal, di daerah kedua parpol ini sudah sering bersama.
Pun setelah pengurus PKB merapat ke salah satu tokoh di NasDem, H Satori. Ketua DPD NasDem nya, Asep Zaenudin Budiman terlihat lebih mesra dengan ketua DPC PDIP, Drs H Imron MAg.
Kemesraan Asep dan Imron, terlihat dibeberapa pertemuan yang sudah dihelat. Sejak ramadhan, kedua figur sentral di PDIP dan NasDem sudah intens melakukan pertemuan khusus.
Bisa disebutkan, awal ramadhan kemarin, Imron bertandang langsung ke kediaman Asep di Desa Kedongdong Kecamatan Dukupuntang. Setelah lebaran, Ketua DPD NasDem pun membalasnya, dengan mengunjungi kediaman Imron, di Tengahtani.
Saat dikonfirmasi, Asep Zaenudin Budiman mengaku berbagai pertemuan yang sudah dilakukan, sebagai bagian dari konsolidasi partai. Menjalin komunikasi. Wajar, sesama ketua partai melakukan pertemuan.
"Ya namanya juga ketua partai," kata Asep.
Terlebih kata dia, momentumnya ditahun politik. Mau tidak mau, mengharuskan ketua partai untuk saling bertemu dan berbagi gagasan pembangunan Kabupaten Cirebon kedepan.
Disinggung soal koalisi, petanya sampai sejauh ini kata dia, masih sangat dinamis. Belum ada partai manapun di Kabupaten Cirebon yang sudah mendeklarasikan untuk membangun koalisi. Termasuk NasDem.
Asep sendiri, sempat digadang-gadang akan diorbitkan partainya untuk bisa berkontestasi di Pilkada. Hanya saja, NasDem tidak bisa berdiri sendiri. Hasil Pemilu kemarin partai besutan Surya Paloh itu hanya memiliki 4 kursi di legislatif.
Itu artinya NasDem dipaksa untuk berkoalisi, ketika ingin berkontribusi di Pilkada nanti. Pertanyaannya, apakah langkah politik Asep yang belakangan berbalas kunjungan dengan Ketua DPC PDIP, sebagai upaya penjajakan koalisi?
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD NasDem Kabupaten Cirebon, H Dade Mustofa menegaskan internalnya belum membahas arah koalisi Pilkada 2024. Idealnya, ketika ingin melakukan penjajakan koalisi, NasDem harus sudah mempunyai figur pasti, siapa yang akan diorbitkan nanti.
NasDem kata dia, baru membuka pendaftaran terbuka per 1 Mei kemarin. Belum ada yang secara resmi mendaftar ke DPD. Adapun posisi Ketua DPD NasDem, sebagai jaminan ketika penjaringan yang dilakukan, tidak menghasilkan.
"Yang komunikasi (informal,red) sudah ada beberapa. Tapi yang resmi mengambil dan menyerahkan formulir pendaftaran, belum ada," katanya.
Ia membenarkan, sudah ada beberapa kali pertemuan dengan PDIP. Spesifiknya antara Asep dengan Imron. Sejak pemilu selesai, setidaknya sudah tiga kali pertemuan keduanya itu digelar.
"Sudah tiga kali ada pertemuan (Asep-Imron,red). Hasil dari pertemuan itu, PDIP ingin mengajukan kandidatnya yang ber KTA PDIP. Kalau Asep mau, ya risikonya harus melepas NasDem," katanya.
Disinggung soal H Satori, pihaknya mempersilakan ketika yang bersangkutan berminat untuk maju di Pilkada melalui NasDem. Hanya saja, sejauh ini dari pihak H Satori belum membuka komunikasi dengan DPD.
"Kalau mau, ya kita persilakan. Beliau kan di pusat, bisa saja langsung komunikasinya dengan DPP. Ke kami, kebetulan belum," pungkasnya. (zen)
Sumber: