Konferensi IPM Jawa Barat Ricuh Hingga Diwarnai Peretasan Akun Medsos
RICUH. Konferensi PW IPM Jawa Barat berlangsung ricuh dan diwarnai peretasan akun medsos. FOTO : IST/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON - Konferensi Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Jawa Barat yang diselenggarakan belum lama ini, berlangsung ricuh. Penyebabnya akibat persidangan yang dilangsungkan secara online dan offline.
Ditengah kericuhan, ada upaya peretasan terhadap akun instagram pimpinan daerah (PD) serta personal pimpinannya. Bahkan si peretasnya sampai meninggalkan pesan.
"Kami sangat prihatin dan menyesalkan terjadinya kericuhan yang mencoreng pelaksanaan Konferensi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Jawa Barat," kata Ketua Umum PD IPM Kota Cirebon, Diva Adelia.
Kericuhan tersebut kata dia tidak hanya mencederai nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan yang selama ini dijunjung tinggi, tetapi juga merusak citra positif IPM sebagai organisasi yang selalu mengedepankan etika dan nilai- nilai Islami dalam setiap kegiatannya.
Kata dia, Konferensi Pimpinan Wilayah seharusnya menjadi wadah diskusi yang tertib, adil, dan berintegritas. Namun, kericuhan yang terjadi dan politisasi yang meresahkan menunjukkan bahwa ada kekurangan dalam menjaga netralitas dan keadilan dalam proses konferensi.
"Kami juga ingin menyoroti kejadian upaya peretasan akun Instagram Pimpinan Daerah serta personal pimpinan. Tindakan ini merupakan pelanggaran privasi yang sangat serius dan bertujuan untuk merusak citra serta mengganggu kinerja organisasi," katanya.
Pihaknya mengecam keras tindakan tersebut dan melihatnya sebagai bentuk sabotase yang tidak dapat ditolerir. Sebagai respons, pihaknya telah meningkatkan langkah-langkah keamanan digital.
"Kami juga mengajak seluruh anggota untuk lebih waspada dan menjaga keamanan akun media sosial masing- masing. Di tengah situasi yang menantang ini, kami mengajak seluruh anggota IPM di Kota Cirebon dan Jawa Barat untuk tetap solid dan berkomitmen menjalankan program-program kerja yang positif dan konstruktif," terangnya.
Insiden ini lanjut Adel--sapaan untuknya hendaknya dijadikan sebagai pembelajaran untuk memperkuat integritas, profesionalitas, dan solidaritas dalam berorganisasi. "Mari kita bersama-sama menjaga marwah organisasi dan terus berinovasi dalam setiap langkah yang kita ambil," pungkasnya. (zen)
Sumber: