Gus Halim Beri Motivasi Mahasiswa Ikut Awasi Pembangunan Desa

Gus Halim Beri Motivasi Mahasiswa Ikut Awasi Pembangunan Desa

SEMINAR. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Prof Dr H Abdul Halim Iskandar MPd menjadi keynote speaker pada Seminar Kepemimpinan dalam Birokrasi yang digelar di Ballroom Fakultas Kedokteran UGJ, Kamis (20/6). FOTO : SUWANDI/RAKYA--

CIREBON - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Prof Dr H Abdul Halim Iskandar MPd menjadi keynote speaker pada Seminar Kepemimpinan dalam Birokrasi yang digelar di Ballroom Fakultas Kedokteran UGJ, Kamis (20/6).

Kegiatan tersebut dihadiri Rektor UGJ, Prof Dr H Achmad Faqih SP MM beserta jajaran, pegiat sosial desa, para kuwu yang tergabung dalam FKKC serta mahasiswa UGJ lintas program studi. 

Dalam orasinya, kakak kandung Ketua Umum PKB, Dr H Abdul Muhaimin Iskandar MSi itu memaparkan manfaat dana desa yang digelontorkan pemerintah ke tiap desa se Indonesia. 

Gus Halim, sapaan akrabnya, memberi jawaban menohok kepada pihak yang menuding dana desa sumber korupsi para kepala desa.  Menurutnya, korupsi yang terjadi di desa relatif kecil dibanding korupsi oknum bupati, gubernur atau menteri. 

"Kalah ada yang belum sempurna itu hanya sebagian kecil saja. Dan korupsi dana desa itu pasti lebih kecil dibanding korupsinya bupati, gubernur atau menteri," kata Gus Halim. 

Ungkapan itu dia sampaikan lantaran pada saat pembahasan wacana dana desa ada dua kelompok yang bertentangan. Satu kelompok tidak setuju ada dana dari pusat yang disebar ke desa. Sementara kelompok satu lagi sangat setuju. 

Dijelaskannya, dirinya termasuk kelompok yang mendukung alokasi dana desa di sebar langsung dari Kementerian Keuangan ke tiap desa. Tujuannya agar terjadi pemerataan putaran uang.

"Sehingga kalau di desa itu putaran uangnya cepat maka ekonominya maju. Kita dorong agar dana desa itu berputar di desa itu saja. Jangan sampai keluar," jelasnya. 

Dengan asumsi peruntukan dana desa untuk kebutuhan pembangunan fisik maka pengadaan bahan materialnya diutamakan dari toko bangunan di desa tersebut. 

"Batu batanya, gentengnya itu dari warga di desa itu. Belinya di toko material yang ada di desa itu. Kecuali barang-barang yang nggak ada di desa itu bisa belinya dari luar kaya besi itukam nggak ada di desa," jelasnya.

Ditambahkannya, saat ini masa jabatan kepala desa diperpanjang sampai 8 tahun untuk satu kali periode. Dana desa yang dialokasikan besar kemungkinan bertambah setiap tahun. 

Oleh karena itu, dia mendorong para pegiat sosial dan mahasiswa ikut serta melakukan pengawasan dana desa di desa masing-masing untuk menjalankan fungsi kontrol. 

Tujuannya, alokasi dana desa sesuai dengan kebutuhan desa sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara menyeluruh.

Sementara itu, Rektor UGJ, Prof Dr H Achmad Faqih SP MM menyambut baik hadirnya Gus Halim. Apalagi sang menteri memberi pencerahan langsung kepada mahasiswa UGJ dan pegiat sosial.

Sumber: