Kenali 5 Apology Language, Cara Meminta Maaf yang Tepat untuk Memperbaiki Hubungan
Mengenal Apology Language. Foto: Pinterest/rakyatcirebon.disway.id--
Making Restitution: “Bagaimana Aku Bisa Memperbaikinya?”
Kamu tidak hanya cukup mengucapkan maaf, tetapi juga perlu menunjukkan keseriusan untuk memperbaiki kesalahan yang telah terjadi. Misalnya, jika kamu tidak sengaja menghilangkan barang berharga yang diberikan oleh pasanganmu, kamu bisa menanyakan, “Ada yang bisa aku lakukan untuk menggantinya atau memperbaikinya?” Ini menunjukkan bahwa kamu serius dalam memperbaiki hubungan dan memperbaiki keadaan.
Genuinely Repenting: “Aku Akan Belajar Lebih untuk Tidak Mengulanginya”
Genuinely repenting artinya kamu benar-benar bertaubat. Bukan hanya sekedar minta maaf, tapi juga bertekad untuk melakukan perubahan. Misalnya, kalau kamu sering terlambat, kamu bisa mulai dengan membuat jadwal yang lebih teratur atau memakai pengingat di handphone. Dengan begitu, kamu menunjukkan bahwa permintaan maaf kamu diikuti dengan usaha nyata untuk menghindari masalah yang sama di masa depan.
Requesting Forgiveness: “Bisakah Kamu Memaafkanku?”
Kadang-kadang yang terbaik adalah memberikan ruang bagi orang lain untuk merespons dengan mengajukan pertanyaan, “Bisakah kamu memaafkanku?”
Pertanyaan ini memberi mereka kesempatan untuk memproses perasaan mereka dan membuat keputusan sendiri mengenai bagaimana mereka ingin melanjutkan. Ini menunjukkan bahwa kamu memahami bahwa memaafkan bukanlah hal yang mudah atau cepat.
Bagaimana Cara Mengetahui Apology Language dalam Hubungan?
Untuk mengetahui apology language dalam hubungan, mulailah dengan merenungkan apa yang paling kamu butuhkan saat seseorang meminta maaf.
Kamu bisa mencoba kuis online yang dirancang untuk membantu menentukan bahasa permintaan maafmu, seperti di website 5lovelanguages.com. Selain itu, ketika seseorang meminta maaf, berlatihlah mendengarkan dengan seksama dan perhatikan kata-kata dan tindakan mereka.
Kapan Harus Meminta Maaf?
Menurut terapis Sulonda Smith, MFT, LPC, beberapa orang butuh waktu untuk menenangkan diri sebelum mereka siap menerima permintaan maaf, sementara yang lain mungkin menginginkannya segera.
Misalnya, jika kamu melihat orang tersebut mulai menjauh atau bersikap sarkastik, itu bisa jadi sinyal bahwa mereka memendam kemarahan atau sakit hati. Jika mereka terlihat sedih atau kecewa, itu adalah momen yang baik untuk mengungkapkan permintaan maaf.
Dengan memahami dan menerapkan lima apology language ini, kamu dapat memperbaiki hubungan dan membangun komunikasi yang lebih baik dengan orang-orang terdekatmu.
Sumber: