Ajak Diskusi Pakar Dunia, FK UGJ Bantu Temukan Solusi Tekan Lonjakan Penyakit Tidak Menular
SIMPOSIUM. FK UGJ gelar Simposium Internasional Kesehatan bertema "Update on Non-Communicable Diseases: Global Perspective on Health Challenges and Innovation" di Ballroom FK UGJ, Sabtu (31/8/2024). FOTO : SUWANDI/RAKYAT CIREBON--
CIREBON - Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) berupaya menekan lonjakan penyakit tidak menular yang saat ini memicu kekhawatiran.
Upaya itu salah satunya dituangkan dalam bentuk Simposium Internasional Kesehatan bertema "Update on Non-Communicable Diseases: Global Perspective on Health Challenges and Innovation" di Ballroom FK UGJ, Sabtu (31/8/2024).
Simposium ini diikuti ratusan mahasiswa FK UGJ yang hadir secara langsung serta mahasiswa dari berbagai kampus di dunia antara lain Malaysia, Taiwan, Thailand, Kanada, Prancis dan Australia.
Rektor UGJ, Prof Dr Ir H Achmad Faqih SP MM mengatakan, penyakit tidak menular saat ini jadi isu penting di berbagai negara di dunia terutama negara berkembang.
"entang tingkat kematian yang sangat tinggi penyebab dari penyakit yang menular ini sampai capaian 70 persen di antara penyakit jantung, kanker, diabetes juga penyakit pernafasan kronis," ujar Faqih kepada Rakyat Cirebon.
Faqih menilai simposium tersebut jadi bentuk dukungan UGJ dalam mencegah penyebarluasan penyakit tidak menular. Sebab salah satu pemicu penyakit ini muncul ialah perubahan gaya hidup yang tidak sehat.
"Ini menjadi permasalahan dunia oleh karena itu penyelenggaraan simposium ini sangat tepat karena bagaimanapun ini tanggung jawab bersama antara pemerintah sebagai pemberi kebijakan tentang pengembangan di bidang kesehatan, para pakar, para akdemisi dan para stake holder yang berkempentingan dalam menyelenggarakan pembangunan di bidang kesehatan," ujar Faqih.
Faqih berharap, simposium ini mampu menghasilkan dampak positif yakni kesadaran kolektif untuk mencegah merebaknya penyakit tidak menular melalui gaya hidup yang lebih sehat.
"Dengan adanya simposium ini menjadi solusi untuk penanganan ke depan dan hasilnya bisa bermanfaat bagi masyarakat," tegas Faqih.
Di lokasi yang sama, Dekan FK UGJ, Dr dr H Catur Setiya Sulistiyana MMEd Ed mengamini, sebaran penyakit tidak menular ini terjadi di banyak negara. Sehingga FK UGJ berikhtiar lakukan pencegahan.
Di lain sisi, suksesnya pelaksanaan simposium internasional tersebut merupakan bukti bahwa FK UGJ telah masuk dan mampu memberi pengaruh pada pergaulan internasional.
"Ini menunjukan bahwa UGJ sudah go international bahkan tidak hanya go international tapi ada implementasinya," pungkas Catur. (wan)
Sumber: