PDIP Tak Gentar Hadapi Pilkada Meski Ditantang Eks Kader

PDIP Tak Gentar Hadapi Pilkada Meski Ditantang Eks Kader

Ketua PAC dan Koordinator Tim Pemenangan Pasangan Beriman di Dapil V, Lukman Hakim menegaskan partainya masih tetap solid dan siap menghadapi Pilkada. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Dinamika politik di Kabupaten Cirebon terus bergulir pasca keluarnya H Mustofa (Jimus) dari PDI Perjuangan. Pernyataan Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Kaderisasi DPC PDIP, Aan Setyawan, sebelumnya menuai tanggapan tajam dari Sekretaris Tim Pemenangan Pasangan Wali, R Cakra Suseno.

Cakra menilai bahwa pernyataan Aan mencerminkan ketakutan PDIP menghadapi sosok Jimus yang kini memimpin tim pemenangan pasangan WALI.

Jimus, yang pernah menjadi tokoh sentral di PDIP Kabupaten Cirebon, dinilai sangat memahami strategi politik "banteng" dalam menghadapi Pilkada. Namun, PDIP menegaskan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh keluarnya Jimus, dan tetap yakin akan memenangkan kontestasi.

Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Pangenan sekaligus Koordinator Tim Pemenangan Pasangan Imron-Agus Kurniawan di Dapil V, Lukman Hakim, menegaskan bahwa internal PDIP tetap solid dan tidak gentar menghadapi siapapun, termasuk Jimus.

Menurut Lukman, PDIP adalah partai besar dan lama, sudah berpengalaman dalam perpolitikan lokal maupun nasional. “Tidak ada ketakutan atau kekhawatiran di pihak kami menghadapi Pilkada kali ini, meski ada figur seperti Jimus yang kini berseberangan dengan kita,” ujar Lukman, Selasa (8/10).

Lukman juga menegaskan bahwa PDIP telah melalui berbagai dinamika politik serupa sebelumnya, termasuk ditinggalkan oleh tokoh-tokoh penting pada masa lalu. Namun, partai tetap kokoh dan berhasil mengantarkan para calonnya meraih kemenangan di berbagai Pilkada.

"PDIP ini partai besar dengan kader yang militan. Kami sudah banyak melahirkan pemimpin besar di Kabupaten Cirebon, dan tak pernah kalah dalam Pilkada sejak era reformasi," jelasnya.

Ia pun menegaskan bahwa keluarnya Jimus tidak akan mengganggu konsolidasi internal PDIP. Menurutnya, setiap kader memiliki hak untuk memilih jalannya sendiri, termasuk keputusan untuk meninggalkan partai yang telah membesarkan mereka.

“Keluarnya Jimus tidak masalah bagi kami. PDIP tidak merasa kehilangan. Kami masih memiliki banyak kader potensial yang siap menggantikan posisinya. ‘Mati satu tumbuh seribu’,” pungkasnya. (zen)

Sumber: