CCTV Gedung DPRD Kabupaten Cirebon Aktif, Kasus Mahmud Jawa Masih Diselidiki Kepolisian

CCTV Gedung DPRD Kabupaten Cirebon Aktif, Kasus Mahmud Jawa Masih Diselidiki Kepolisian

MASIH AKTIF. Closed-Circuit Television (CCTV) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon aktif. Seharusnya bisa merekam jejak kasus dugaan kekerasan seksual yang menyeret anggota dewan berinisial MJ terhadap seorang Sales Promotion-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Sebagian Closed-Circuit Television (CCTV) di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon aktif.

Artinya, berpotensi merekam jejak kasus dugaan kekerasan seksual yang menyeret anggota dewan bernama Mahmud Jawa terhadap seorang Sales Promotion Girl (SPG) berinisial II.

Kepala Bagian Umum dan Keuangan DPRD Kabupaten Cirebon, Wawan Siswandar mengungkapkan, CCTV di area luar gedung dan ruang resepsionis aktif.

Sementara beberapa ruangan, termasuk ruang fraksi, tidak terekam akibat kendala teknis.

“Untuk area halaman depan hingga resepsionis, CCTV aktif sejak menjelang Pemilu 2024. Ada instruksi dari Polda Jabar agar CCTV diaktifkan. Namun, di beberapa ruangan, termasuk ruang fraksi, tidak aktif karena password sebelumnya dipegang almarhum pak Arif, sehingga belum bisa diperbaiki,” ujar Wawan, Senin (16/12).

Pihak kepolisian disebut telah meminta rekaman CCTV dari Sekretariat DPRD (Setwan) Kabupaten Cirebon, meski Wawan mengaku tidak mengetahui apakah itu terkait kasus Mahmud Jawa atau kebutuhan lainnya.

Selain CCTV di gedung DPRD Kabupaten Cirebon, perangkat serupa milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon yang terpasang di Alun-Alun Taman Pataraksa juga aktif.

Teguh Budiman, Pengawas Lingkungan Hidup Bidang Kebersihan dan Pertamanan DLH Kabupaten Cirebon, menjelaskan bahwa CCTV di lokasi tersebut dapat merekam aktivitas di jalan depan DPRD hingga gerbang masuk kantor legislatif.

“CCTV di beberapa titik Alun-Alun Taman Pataraksa aktif dan mampu merekam aktivitas di depan kantor Bupati dan DPRD. Namun, hingga saat ini, pihak kepolisian belum meminta rekaman CCTV terkait kasus yang ramai tersebut,” ungkapnya.

Sementara itu, Mahmud Jawa melalui sebuah podcast membantah tuduhan yang dilayangkan SPG terhadap dirinya. Ia mengaku baru pertama kali bertemu SPG tersebut di ruang fraksi usai salat Jumat.

“Apa yang dituduhkan itu tidak benar. Saya baru bertemu dengan SPG di ruang fraksi. Tidak ada pertemuan sebelumnya, apalagi di luar gedung DPRD,” ujarnya.

Mahmud Jawa juga berharap keberadaan CCTV dapat membuktikan kronologi kejadian secara objektif.

“Semoga ada rekaman CCTV yang bisa membuktikan kebenaran ini,” harapnya.

Hingga kini, kasus Mahmud Jawa yang dilaporkan ke Polresta Cirebon ini masih menjadi perhatian publik.

Sumber: