Pasca Cirebon Kena Limpahan Air dari Kuningan, BBWS Cimancis Segera Bangun Bendungan di Luragung

Pasca Cirebon Kena Limpahan Air dari Kuningan, BBWS Cimancis Segera Bangun Bendungan di Luragung

BENDUNGAN. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung (Cimancis), Dwi Agus Kuncoro ST MM MT mengatakan, pihaknya berencana membangun Bendungan Gunungkarung di Luragung, Kuningan untuk meminimalisasi potensi banjir.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-

Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kota Cirebon, M Handarujati Kalamullah mengungkapkan, fokus Komisi II DPRD lima tahun ke depan adalah membenahi tata kelola drainase, karena kurang maksimalnya fungsi drainase menjadi penyebab utama banjir di Kota Cirebon.

Selama ini, Andru, sapaan akrabnya menilai, keseriusan perangkat daerah terkait dalam mengelola drainase belum begitu terlihat, sehingga penanganan persoalan banjir masih jalan di tempat.

BBWS Cimancis dan DPUTR Kota Cirebon, lanjutnya, diwajibkan menyiapkan rencana strategis tata kelola penanganan banjir di Kota Cirebon, termasuk  data sejumlah drainase yang mengalami sedimentasi. Sehingga ke depan ada kejelasan titik-titik utama yang memerlukan intervensi.

Dia juga berharap pemerintah daerah serius membenahi tata kelola drainase di Kota Cirebon, bukan sekedar konsep dan wacana.

Ditambahkan Andru, pihaknya juga menyoroti anggaran pemeliharaan, perbaikan dan penataan kawasan 30 sungai di Kota Cirebon yang hanya Rp1,3 miliar pada tahun 2024, dan ternyata pada tahun 2025 yang hanya sebesar Rp1,5 miliar.

"Bayangkan kalau anggarannya segitu, masih jauh dari kata ideal. Selanjutnya kami pun akan mengundang bidang lain seperti Bina Marga, dan akan melakukan monitoring meninjau bangunan-bangunan liar di sepadan sungai," tegasnya.

Senada, Anggota Komisi II DPRD Kota Cirebon, Anton Octavianto juga menilai bahwa BBWS Cimancis dan DPUTR Kota Cirebon masih kurang serius dalam mengatasi banjir di Kota Cirebon.

Disebutkan Anton, sebagai warga lokal, ia merasakan betul daerah Kalijaga sudah menjadi kawasan langganan banjir sejak dulu, namun sampai saat ini tak kunjung ada perubahan.

"Masih kurang serius, wilayah Kalijaga saja dari dulu sampai sekarang tak ada perubahan, tetap banjir," ucapnya.

Terutama, Anton menegaskan, kondisi senderan dan jembatan di Perumahan Taman Kalijaga, seberang situs Kalijaga sudah mulai abrasi karena terus menerus terdampak banjir.

"Saya pikir, BBWS tidak ada keseriusan, karena sampai sekarang belum beres-beres. Senderan di Kalijaga Monyet sudah tergerus, itu mau bagaimana, segera disikapi," tandasnya.

Sumber: