Milenial Desa Citemu Geluti Usaha dari Cangkang Rajungan
![Milenial Desa Citemu Geluti Usaha dari Cangkang Rajungan](https://rakyatcirebon.disway.id/upload/cbf13ed18f56becce8849344b56dfa40.png)
PEMBERDAYAAN. Desa Citemu, Kecamatan Mundu dikenal sebagai pengolah rajungan di pesisir Cirebon dilatih pula olah limbah cangkang rajungan.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-
CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.ID - Anak muda Cirebon mulai sadar potensi hasil lautnya. Selain untuk kebutuhan konsumsi, hasil laut Cirebon juga meninggalkan limbah yang belum terkelola dengan baik. Seperti cangkang kerang dan rajungan.
Maka tak heran jika cangkang-cangkang rajungan tak bertuan mudah ditemui di tepi jalan kawasan pesisir. Makin hari makin banyak dan meninggalkan persoalan, lantaran menyebabkan polusi udara serta merusak estetika.
Hal ini memantik prihatin Faiz Naufal. Milenial yang juga aktivitas lingkungan di Cirebon ini menggalang inisiasi mengolah cangkang rajungan jadi produk bernilai ekonomi. Dia mengajak sesama anak muda untuk turun ke nelayan mengenalkan metode pengolahan cangkang rajungan.
Saat ini, pendampingan pengolahan cangkang rajungan dilakukan di Desa Citemu, Kecamatan Mundu yang dikenal sebagai pengolah rajungan di pesisir Cirebon. Biasanya para nelayan hanya memanfaatkan daging atau rajungan utuh untuk dijual.
Kini, melalui metode pengolahan cangkang rajungan yang dikenalkan Faiz, limbah-limbah tersebut mulai berkurang. Pasalnya, nelayan dan anak-anak muda di desa setempat tertarik mengolah cangkang rajungan untuk berbagai keperluan.
Pada dasarnya, cangkang rajungan mengandung protein, kalsium, fosfor, kitin, dan serat kasar. Beberapa zat itu dibutuhkan tanaman. Maka cangkang rajungan dapat dijadikan pupuk organik yang baik bagi kesuburan dan kesehatan tanah.
"Bisa untuk berbagai tujuan. Yang paling utama itu untuk pupuk organik," kata Faiz kepada Rakyat Cirebon, kemarin.
Caranya, cangkang rajungan dikeringkan. Kemudian digiling menjadi bubuk. Setelah itu bisa langsung diaplikasikan ke media tanam maupun diolah lagi menjadi campuran kompos. Bubuk cangkang rajungan membantu menstabilkan PH tanah.
Dikatakan Faiz, salah satu kendala nelayan membuang begitu saja cangkang rajungan lantaran minimnya pengetahuan dan alat-alat pengolahnya. Padahal dengan sedikit inovasi, masalah terselesaikan.
Untuk pengeringan, kata Faiz, bisa menggunakan sinar matahari maupun oven. Saat hujan, bisa disiasati dengan pemasangan atap fiber agar cangkang rajungan tetap kering meski hujan.
Untuk penggilingan memang dibutuhkan mesin penepung. Alatnya pun bisa dibuat secara manual. "Kami bantu juga membuat prototipe alat-alat pengolahannya," ucapnya.
Setelah mendengar paparan dan praktik langsung, ternyata mengolah cangkang rajungan tidak sulit. Bahkan tergolong mengasyikan bagi para milenial.
Faiz menambahkan, proyeksi kebutuhan pupuk organik sangat besar. Bahkan terus bertambah setiap tahun seiring meluasnya tren berkebun dan pangan organik. Sehingga produk dari limbah rajungan pasti diserap pasar.
Sumber: