Generasi Z Kota Cirebon Belajar Batik dengan Teknik Lem untuk Lestarikan Budaya Cirebon
![Generasi Z Kota Cirebon Belajar Batik dengan Teknik Lem untuk Lestarikan Budaya Cirebon](https://rakyatcirebon.disway.id/upload/f1d473cce9261aa8de3e145da70d7663.png)
MEMBATIK. Generasi Z Kota Cirebon sedang melihat salah satu proses membatik yang diajarkan Perajin batik, Ade Supriyadi, kemarin.-ISTIMEWA/RAKYATCIREBON.DISWAY.ID-
CIREBON, RAKCER.ID - Dalam upaya melestarikan kebudayaan daerah, sekelompok pemuda Generasi Z di Kota Cirebon belajar membatik dengan teknik unik menggunakan lem dan malam. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan batik khas Cirebon kepada generasi muda, serta menjadikannya lebih mudah dipelajari.
Biasanya, membatik menggunakan teknik canting atau cap. Tetapi dalam kegiatan ini, peserta mencoba metode alternatif dengan lem. Teknik ini dikenal sebagai "batik lem". Lem digunakan sebagai pengganti lilin (malam) untuk membuat motif sebelum proses pewarnaan.
Ade Supriyadi, seorang perajin batik di Cirebon mengungkapkan bahwa teknik ini lebih mudah dipelajari oleh pemula.
"Kami ingin memperkenalkan cara membatik yang lebih simpel. Sehingga anak-anak muda bisa ikut serta tanpa takut kesulitan menggunakan canting," ujarnya.
Para peserta membatik batik khas Cirebon ini, mayoritas merupakan siswa SMA, tampak antusias mencoba teknik baru ini. Mereka menggambar pola dengan lem sebelum malam diaplikasikan sebagai perlindungan warna saat pencelupan kain.
Dengan adanya inovasi ini, Ade berharap anak muda lebih tertarik untuk belajar dan menciptakan desain baru tanpa menghilangkan nilai tradisional batik khas Cirebon.
Ade menegaskan, regenerasi perajin batik sangat penting untuk menjaga warisan budaya. "Kami terus mendorong inovasi dalam pembelajaran batik, agar anak-anak muda tertarik dan ikut serta dalam melestarikan warisan budaya kita," pungkasnya.
Salah satu peserta, Rizky (16) mengungkapkan, ini adalah pengalaman pertamanya membatik khas Cirebon.
"Awalnya saya kira membatik itu sulit. Tapi dengan teknik lem ini, saya bisa lebih mudah menggambar motif. Ini cara yang seru untuk mengenal budaya sendiri," ucap dia.
Selain itu, Rahma dan peserta lainnya juga mengapresiasi metode ini karena lebih ramah bagi pemula.
“Dengan teknik ini, kami jadi lebih percaya diri mencoba membatik. Setelah ini, saya ingin belajar teknik canting juga,” katanya.
Sumber: