PCNU Siap Jadi Mediator Jika Bupati dan Wakil Bupati Berselisih

INGATKAN. Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Azis Hakim Syaerozie mengingatkan agar Bupati dan Wakil Bupati Cirebon terus bersinergi sampai akhir masa jabatan. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--
RAKYATCIREBON.ID, CIREBON – Bupati dan Wakil Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg-H Agus Kurniawan Budiman resmi dilantik Presiden Prabowo Subianto, Kamis 20 Februari 2025. Pelantikannya, berbarengan dengan kepala daerah yang lain, hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 lalu.
Berkaca dari pengalaman di era sebelumnya, Bupati dan Wakil Bupati, kerap dihinggapi hubungan tidak harmonis. PCNU Kabupaten Cirebon pun mengingatkan, berbagai potensi perpecahan dalam kepemimpinan, harus bisa diminimalisir.
Kalaupun terjadi perselisihan antara pemimpin daerah tersebut, induk organisasi NU di tingkat Kabupaten Cirebon siap berperan sebagai penengah untuk memediasi.
"Kalau ada perbedaan pendapat antara bupati dan wakil bupati, itu tidak perlu diproduksi keluar. PCNU siap menjadi mediator untuk mencari solusi yang terbaik," kata Ketua PCNU Kabupaten Cirebon, KH Azis Hakim Syaerozie kepada Rakyat Cirebon, Kamis 20 Februari 2025.
Menurutnya, stabilitas kepemimpinan sangat penting agar program pembangunan dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, ia mengingatkan agar kepala daerah ke depan bisa membangun komunikasi yang solid demi kepentingan masyarakat Cirebon.
Pasalnya, kata Kang Azis--sapaan akrab KH Azis Hakim Syaerozie, banyak harapan digantungkan kepada kepala daerah definitif. Berbagai persoalan krusial di daerahnya membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya komitmen bupati terpilih dalam menangani isu lingkungan, kemiskinan.
Menurut Kang Azis, dua persoalan utama yang harus menjadi fokus bupati mendatang adalah pengelolaan lingkungan dan percepatan ekonomi. Masalah sampah dan banjir yang kerap melanda Kabupaten Cirebon dinilai memerlukan solusi konkret.
"Kami berharap bupati terpilih nanti bisa menargetkan kapan Kabupaten Cirebon bisa mencapai Zero Sampah dan Zero Banjir. Ini harus menjadi komitmen kepala daerah ke depan," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon, yang masih tergolong sebagai daerah miskin di Jawa Barat. Ia menilai bahwa akselerasi ekonomi harus menjadi prioritas agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
"Kabupaten Cirebon ini punya potensi besar dari sisi geografis. Jika dikelola dengan serius dan melibatkan semua pihak, pertumbuhan ekonomi masyarakat bisa lebih baik," tambahnya. (zen)
Sumber: