KNPI: Longsor Gunung Kuda Bukan Bencana Alam, Tapi Akibat Salah Urus

KNPI: Longsor Gunung Kuda Bukan Bencana Alam, Tapi Akibat Salah Urus

TEGASKAN. Ketua DPD KNPI Kabupaten Cirebon, Moh Aan Anwarudin, menegaskan peristiwa longsornya pertambangan Gunung Kuda sebagai bencana kebijakan. FOTO : ZEZEN ZAENUDIN ALI/RAKYAT CIREBON--

CIREBON, RAKYATCIREBON.DISWAY.IDKomite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Cirebon menilai longsor di area tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, bukan semata bencana alam. Melainkan akibat kesalahan kebijakan dan lemahnya pengawasan.

BACA JUGA:FKKC Minta Maaf, Segera Panggil Kuwu Karangsari

BACA JUGA:Tegaskan Longsor Gunung Kuda Bukan Bencana Alam, Tapi Kecelakaan Kerja

Ketua DPD KNPI Cirebon, Moh Aan Anwarudin, menyebut longsor yang menewaskan puluhan orang itu terjadi karena tata kelola tambang yang buruk, izin yang diterbitkan sembarangan, dan lemahnya pengawasan pemerintah.

BACA JUGA:Istri AR: Suami Sudah Empat Kali Ajukan Pengunduran Diri, Tak Layak Dijadikan Tersangka

BACA JUGA:Kuasa Hukum Sebut Penetapan AR sebagai Tersangka Longsor Gunung Kuda Dipaksakan

“Ini bukan sekadar bencana alam, tapi akibat dari penambangan yang tidak sesuai standar dan pengawasan yang lemah,” tegas Aan dalam diskusi publik, kemarin (17/6).

BACA JUGA:Perempuan Pelaku Arisan Online Bodong Diamankan Satreskrim Polres Cirebon Kota

BACA JUGA:Imam Jazuli: Pelayanan Haji 2025 Dinilai Sukses, Tapi Masih Perlu Perbaikan

KNPI mendesak agar seluruh izin tambang di Gunung Kuda dicabut dan aktivitas pertambangan dihentikan total. Mereka juga mendukung proses hukum yang sedang berlangsung, namun meminta agar aparat menindak semua pihak yang terlibat, termasuk pemberi izin dan pengawas tambang.

BACA JUGA:Longsor di Lokasi Galian C Argasunya Telan Korban Jiwa, Dua Orang Tewas Tertimbun

BACA JUGA:Tebing Eks Galian C Argasunya Longsor, Dua Penggali Pasir Diduga Tertimbun

“Penegakan hukum jangan hanya berhenti di level teknis. Semua yang bertanggung jawab harus diusut,” ujarnya.

Sebagai langkah lanjutan, KNPI mengajak organisasi lingkungan seperti JATAM, Walhi, AGRA, dan Greenpeace untuk bersama-sama mengusut kasus ini secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

BACA JUGA:Industri Batu Alam Cirebon Terancam Lumpuh

BACA JUGA:Protes Jalan Rusak, Warga Bentangkan Spanduk Bernada Satir

Aan juga mengingatkan pentingnya edukasi lingkungan untuk generasi muda dan menekankan perlunya reformasi kebijakan tambang agar lebih ramah lingkungan.

“Kita butuh tambang, tapi harus seimbang dengan perlindungan alam dan keselamatan warga,” tutupnya. (zen)

Sumber: