Miris Cirebon Hanya Miliki 21 Ruas Jalan Mulus

Miris Cirebon Hanya Miliki 21 Ruas Jalan Mulus

RAKYATCIREBON.ID – Miris, Kabupaten Cirebon hanya memiliki 21 ruas jalan berstatus mulus. Panjanganya, 564 KM. Selebihnya, rusak. Baik yang masuk kategori rusak sedang, maupun rusak berat. Maka, pantas saja ketika banyak yang mengeluhkan jalanan rusak disana sini. Karena faktanya pun demikian adanya.

“Kita hanya memiliki 21 ruas jalan yang berstatus mulus. Diantaranya 9 ruas jalan berada di wilayah Timur Cirebon, kemudian 12 ruas jalan berada di wilayah Barat Cirebon,” kata Wakil Ketua TAPD Kabupaten Cirebon, H Tasiya Soemadi Algotas, kemarin.

Sementara ruas jalan di Kabupaten Cirebon panjang totalnya diangka 1.040,3 KM. Mayoritas rusak. Yang berstatus rusak sedang hingga rusak berat.

“Yang rusak sedang sepanajng 371 Km. Kemudian yang rusak beratnya sampai 101,8 Km. Ini harus menjadi perhatian kita semua. Kita harus focus pada solusi penyelesaian,” katanya.

Sebelumnya, Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg sendiri mengaku mendapat banyak keluhan terkait rusaknya jalan. Baik yang disampaikan secara langsung atau melalui perantara media sosial (Medsos).

“Saya sering baca-baca komentar dari netizen. Dimana mereka itu warga Kabupaten Cirebon. Isi keluhannya terkait kerusakan jalan,” kata Imron.

Kang Imron--begitu akrab disapanya, mengaku tidak mempersoalkan terkait keluhan itu. Karena demikian adanya. Ia pun tidak bisa menyalahkan.

“Saya minta masyarakat bersabar. Insyaallah tahun ini, kita akan melakukan perbaikan jalan-jalan yang mengalami kerusakan itu,” katanya.

Banyaknya kerusakan jalan itu, tidak lepas dari adanya refocusing anggaran akibat dari pandemi Covid-19. Anggaran semua terpangkas. Yang awalnya sudah direncanakan untuk perbaikan infrastruktur pun, harus habis dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Politisi PDIP itu pun berharap ditahun ini, anggaran pemerintahan bisa normal. Tidak ada refocusing lagi. Sehingga, bisa kembali memfokuskan program pembangunan. Termasuk diantaranya, memperbaiki sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan.

Imron pun meminta, agar masyarakat memahami alur anggaran. Ada proses yang harus dilalui. Tidak bisa asal melakukan perbaikan. Ada tahapannya. Mulai dari perencanaan kemudian ada juga lelang.

Selain itu, Imron juga meminta kerjasamanya dari masyarakat. Setelah jalan-jalan diperbaiki, peran serta dari masyarakat sangatlah dibutuhkan. Ikut memelihara, agar usia jalan bisa lebih optimal.

Misalnya, lanjut Imron ketika  dimusim hujan, melihat ada rumput dipinggir jalan atau tanah yang berpotensi menyebabkan genangan air ditengahnya, segera dibenahi. Karena, genangan air itu, menjadi salah satu penyebab cepatnya kerusakan jalan.

Imron meminta, agar pejabat setempat, dan masyarakat bisa ikut memelihara. Agar berkenan untuk memperbaiki.

Sumber: