Faktor Penyebab Jalan Rusak Belum Diperbaiki

Faktor Penyebab Jalan Rusak Belum Diperbaiki

RAKYATCIREBON.ID – Saat ini kondisi jalan di berbagai tempat sebagian masih dalam keadaan rusak dan belum diperbaiki. Terhadap hal ini, anggota legislatif di DPRD Indramayu dari Fraksi PDI Perjuangan, Abdul Rokhman SE MM menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan belum ada proses perbaikannya.

Disampaikan, menjelang musim hujan tiba di akhir tahun 2021 ini, jalan-jalan di Indramayu sebagian masih belum sempat diperbaiki. Baik jalan pusat, provinsi, kabupaten, maupun jalan desa. Hal itu disebabkan adanya beberapa faktor.

“Selain karena soal rencana pemerintahan sebelumnya yang kurang matang, juga karena adanya refocusing yang menyita banyak anggaran untuk penanggulangan pandemi Covid-19, terutama untuk infrastruktur jalan kewenangan kabupaten,” jelasnya, Senin (6/12).

Disebutkan Rokhman, faktor pertama disebabkan karena saat pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina yang dilantik pada Februari 2021, sudah terikat dengan APBD yang disahkan tahun sebelumnya.

“Sehingga ada rencana yang kurang matang soal infrastruktur, titik yang belum butuh perbaikan malah ada perbaikan, sehingga lokasi yang sudah ditetapkan terkunci, dan pemerintahan baru tidak bisa mengganti titik walaupun kondisinya parah,” terangnya.

Faktor berikutnya, pada Maret hingga Juli 2021, wabah Covid-19 semakin tidak terkendali, termasuk di Kabupaten Indramayu. Sehingga anggaran yang semestinya untuk infrastruktur, baik Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Bantuan Keuangan Provinsi (Banprov), khususnya infrastruktur jalan dialihkan untuk penanggulangan Covid-19.

“Karena kondisi pandemi saat ini memang sangat menyita anggaran, sehingga lebih mengedepankan keselamatan jiwa daripada lainnya,” kata dia.

Tak hanya itu, juga ada faktor lain yang berkaitan dengan APBD. Yaitu adanya beberapa rencana pos pendapatan daerah yang tidak mencapai target. Seperti pos retribusi, pajak, bagi hasil baik pusat dan provinsi, serta dana transfer pusat. Sehingga terjadi defisit antara pendapatan dan belanja yang cukup besar.

“Ini mengakibatkan kebijakan Bupati Nina di APBD Perubahan tidak bisa leluasa menggunakan kebijakan fiskalnya, karena sisa lebih anggaran tidak signifikan dan berdampak pada rencana perubahan untuk infrastruktur jalan tertunda lagi,” kata dia.

Bahkan, lanjutnya, pada tingkat desa juga banyak yang dipotong pada anggaran fisiknya, khususnya infrastruktur jalan untuk bantuan sosial penanganan Covid-19. Sehingga jalan desa maupun jalan poros tertunda untuk diperbaiki.

Meski demikian, menurutnya Pemerintah Kabupaten Indramayu dianggap sukses dalam menangani Covid-19 dan dampaknya selama tahun ini. Selain dapat menekan angka korban, juga berhasil menstabilkan ekonomi masyarakat.

“Itu berdasarkan progres yang diakui oleh pemerintah provinsi dan pusat, bahwa Pemerintah Indramayu sangat efektif dalam menangani pandemi Covid-19 di tahun 2021 ini,” tandasnya. (tar)

Sumber: