Kepolisian Rutin Pantau Pelaksanaan Pembalajaran Tatap Muka
RAKYATCIREBON.ID - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang tengah berlangsung di wilayah Kabupaten Majalengka, terus dipantau protokol kesehatannya. Selain prokes jaga jarak, memakai masker, ketentuan kapasitas kelas hanya boleh 50 persen. Itu pun dengan prokes ketat.
Salah satunya, terpantau di wilayah Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. PTM yang berlangsung seperti di SMK Cingambul, SDN Kondangmekar, SDN Cingambul I dan SDN Cingambul III, terpantau melaksanakan prokes ketat.
Kapolsek Cingambul Iptu Entis Sutisman mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan, dengan cara mengunjungi langsung sekolah yang ada di wilayah hukumnya.
“Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di setiap sekolah dilaksanakan dengan ketentuan pengetatan protokol kesehatan,” ujarnya, Kamis (9/9).
Kapolsek menambahkan, hal ini telah berdasarkan ketentuan Mendagri Nomor 35 Tahun 2021. Yakni sekolah boleh menyelenggarakan PTM dengan ketentuan kapasitas 50 persen, juga prokes yang ketat.
“Sekolah harus jadi prioritas kawasan patuh prokes, agar tidak ada klaster Covid-19 di sekolah,” ujarnya.
Kapolsek menjelaskan, sekolah dapat melaksanakan PTM dengan wajib mengedepankan protokol kesehatan. Didukung adanya prasarana tempat cuci tangan, lokasi tempat duduk dengan pengaturan jarak satu meter, alat pengecek suhu tubuh dan handsanitizer.
Kapolsek Iptu Entis Sutisman mengimbau kepada para tenaga pendidik, orangtua siswa dan peserta didik agar selalu menjaga kesehatan dan kebersihan. “Tolong patuhi prokes jaga jarak, selalu mengenakan masker,” ungkapnya.
Sementara itu, salah seorang tenaga pendidik, Walfariah mengatakan, pihaknya bersama para orangtua siswa telah sepakat, untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan merealisasikan protokol kesehatan yang maksimal.
“Sudah lama kami rindukan PTM. Maka, kami sepakat untuk mematuhi prokes jaga jarak, memakai masker, juga menyediakan sarana dan prasarana pendukung prokes,” ucapnya.
Perwakilan orangtua siswa, Ade Rahman mengatakan, pembelajaran tatap muka ini telah dirindukan cukup lama. Maka soal aturan pengetatan protokol kesehatan, telah siap merealisasikannya secara baik dan benar.
“Saya selalu mengingatkan anak-anak untuk selalu membawa tiga masker, sebagai cadangan supaya bisa bergantian,” ungkapnya.
Sejumlah siswa pun menyambut baik pembelajaran tatap muka tersebut. Setahun lebih mereka merindukan sekolah pembelajaran tatap muka, dan baru kali ini bisa direalisasikan.
“Al-hamdulillah sekarang saya bisa bertemu dengan kawan-kawan. Gak enak rasanya daring terus,” tutur siswa yang biasa disapa, Irma. (hsn)
Sumber: