Vaksin untuk Pelajar Sangat Terbatas

Vaksin untuk Pelajar Sangat Terbatas

RAKYATCIREBON.ID - Uji coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara Tatap Muka di Kabupaten Majalengka sudah mulai digelar, hampir di seluruh tingkatan. Baik di sekolah swasta maupun negeri.

Salah satu syarat yang menjadikan rujukan boleh digelarnya kegiatan KBM secara tatap muka terbatas adalah para pelajar yang sudah divaksin Covid-19, dan sejumlah persyaratan lainya.

Kebijakan itu ternyata memicu tingginya gelombang permintaan dari para pelajar untuk mendapatkan vaksin, agar bisa segera belajar secara normal.

Hal itu bisa dilihat di hampir seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Majalengka, yang mulai dipenuhi para pelajar yang ingin mendapatkan vaksin Covid-19.

Seperti diketahui sebelumnya, kegiatan vaksinasi untuk pelajar sudah dilakukan pemerintah Kabupaten Majalengka.

Hanya saja jumlah vaksin yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah pelajar secara keseluruhan.

Sehingga masih banyak pelajar lainya yang harus antre mendapatkan vaksin dengan kuota masyarakat umum.

Amanda misalnya, pelajar SMAN 1 Sindangwangi ini, terpaksa harus mengikuti kegiatan vaksinasi bersama masyarakat umum, karena pada kegiatan vaksin untuk pelajar sebelumnya, ia tidak mendapatkannya.

Alasanya karena ia ingin segera bisa belajar secara tatap muka seperti teman teman lainya. “Saya ingin belajar seperti yang lainya dengan cara tatap muka,”kata Amanda kepada Rakyat Cirebon, Senin (6/9).

Sementara itu, salah seorang guru di SMA Sindangwangi, Uun Susanti menjelaskan, dalam pelaksanaan uji coba penerapan KBM tatap muka saat ini.

Memang sekolahnya menerapkan sejumlah kebijakan. Diantaranya pembelajaran KBM tatap muka hanya diberlakukan sebanyak 50 persen, dan sisanya masih melakukan pembelajaran daring.

“Polanya setiap kelas akan dibagi dalam dua rombel, masing masing rombel sebanyak 50% , kemudian rombel pertama yang boleh melakukan KBM secara tatap muka adalah para pelajar yang sudah mendapatkan vaksinasi. Rombel kedua mereka akan belajar secara daring. Kegiatan itu digilir selama satu minggu satu kali,”jelasnya.

Secara keseluruhan, kata dia, sekolahnya sudah memenuhi syarat yang ditentukan tentang terpenuhinya kegiatan vaksinasi Covid -19 bagi pelajar. Yakni sebanyak 75 persen.

“Kalau dihitung secara keseluruhan, sudah lebih dari 79 persen siswa di sekolah kami sudah mendapatkan vaksin. Sisanya, mereka akan mengikuti kegiatan vaksin secara mandiri,”pungkasnya. (pai)

Sumber: