Kisruh Kasepuhan, Keluarga Pangeran Ilen Minta Buka Silsilah

Kisruh Kasepuhan, Keluarga Pangeran Ilen Minta Buka Silsilah

RAKYATCIREBON.ID - Perebutan takhta di Keraton Kasepuhan masih memanas. Pekan lalu Polmak Keraton Kasepuhan, Rahardjo Djali menobatkan diri menjadi Sultan Sepuh Aloeda II, dengan menyandang gelar Sultan Mahmud Syamsuddin Aluda Ats-Tsani Rahardjo Djali.

Bahkan, Rahardjo langsung meminta PRA Luqman Zulkaedin yang sudah jumenengan setahun sebelumnya sebagai Sultan Sepuh XV, untuk segera meninggalkan Keraton Kasepuhan.

Melihat kondisi tersebut, keluarga Pangeran Ilen Seminingrat ikut bersuara tentang klaim nasab atau keturunan, yang menjadi dasar masing-masing pihak merasa paling berhak menduduki takhta.

Putri almarhum Pangeran Ilen Seminingrat, Ratu Nunika Anjarsari menegaskan, pelurusan sejarah itu adalah suatu keharusan. Para keturunan Sunan Gunung Jati, atau para dzurriyat menginginkan keraton dipimpin oleh sultan dari nasab Sunan Gunung Jati yang sah.

\"Saya Ratu Nunika Anjarsari, putri Pangeran Ilen Suminingrat sangat perlu menyampaikan ke publik serta para keturunan di mana pun berada, agar meneruskan cita-cita leluhur untuk menuju kebaikan bersama mengenai hak kesultanan dan hak sultan,\" ungkap Ratu Nunika, kemarin (22/8).

Pihak keluarga Pangeran Ilen Seminingrat menilai, dua orang yang saat ini mengklaim sebagai sultan, bukanlah nasab dari Sunan Gunung Jati. Sehingga takhta keduanya sebagai sultan Kasepuhan tidak sah.

\"Itu tidak sah, karena keduanya bukan dari nasab Sunan Gunung Jati. Kita kan ingin pelurusan sejarah. Kalau belum dari nasab Sunan Gunung Jati bukan pelurusan sejarah namanya. Rahardjo masih diragukan nasabnya,\" kata Ratu Nunika.

Pihak keluarga Pangeran Ilen Seminingrat menginginkan, agar kisruh perebutan takhta ini segera diakhiri. Kedua pihak yang mengklaim sebagai sultan yang masing-masing sudah melakukan prosesi jumenengan menyerahkan takhta sultan kepada nasab asli dari kanjeng Sinuhun.

Ratu Nunika mengatakan, sebetulnya mudah untuk mengakhiri konflik perebutan takhta Kasepuhan tersebut, andaikan semua pihak bisa bersikap terbuka dan mengacu pada silsilah dzurriyat Sunan Gunung Jati.

Menurutnya, baik pihak Luqman, pihak Rahardjo, maupun pihak lain yang mengaku berhak menjadi sultan, sebetulnya sama-sama punya data tentang asal-usul dirinya. Tinggal masing-masing keluarkan saja datanya.

\"Karena itu, kita ingin, para dzurriyat berkumpul, bersatu untuk rembukan menentukan mana yang pas untuk jadi pemimpin sesuai dengan data-data. Ayah (Pangeran Ilen Seminingrat, red) pengennya anak ayah. Tapi kalaupun ada yang datanya lebih baik, kita bersikap ksatria. Di keluarga ada adik saya, Raden Wisnu Lesmana Nugraha, menggantikan almarhum,\" jelas Ratu Nunika.

Ratu Nunika juga meminta kepada pemerintah daerah untuk segera campur tangan sesuai undang-undang cagar budaya. Jangan terjebak oleh isu bahwa konflik Keraton Kasepuhan adalah urusan internal. Padahal, keraton adalah aset yang harus diselamatkan kelestariannya.  (sep)

Sumber: