Masih Banyak Penyedia Tes PCR Patok Harga Tinggi

Masih Banyak Penyedia Tes PCR Patok Harga Tinggi

RAKYATCIREBON.ID - Tingginya harga tes swab PCR (Polymerase Chain Reaction) belakangan, menimbulkan polemik yang cukup ramai diperbincangkan. Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) merespons upaya pemerintah menurunkan harga tes PCR (polymerase chain reaction).

Ketua BPKN-RI, Rizal E Halim menyampaikan, menurunkan harga tes PCR merupakan salah satu cara untuk memperkuat pengetesan kasus Covid-19. Sejumlah lab mulai menurunkan harga Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Rp900 ribu menjadi Rp495 ribu. Namun berdasarkan pantauan di beberapa lokasi, harga ini belum merata di seluruh lab.

\"Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor dalam proses penurunan harga PCR. Misalnya sosialisasi, penetrasi informasi, dan itikad baik dari pelaku usaha sektor terkait,\" ujar Rizal.

Rizal menambahkan, tingginya harga PCR yang selama ini diterapkan di masyarakat menimbulkan sejumlah pertanyaan di konsumen atau masyarakat. Selama ini selisih keuntungan diantara harga PCR itu dinilai sangat berlebihan.

Tentunya para penyedia jasa tes PCR, baik pelaku usaha, industri kesehatan dan Kementerian Kesehatan dapat menjelaskan struktur biaya PCR test dan setelah itu disampaikan ke masyarakat.

Selain menurunkan biaya pemeriksaan PCR swab, Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN, Johan Efendi juga meminta agar laboratorium dapat memaksimalkan periode tunggu hasil tes swab maksimal 1 x 24 jam.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini masih terdapat sejumlah laboratorium daerah yang hasil PCR swabnya baru diketahui 3-7 hari setelah pengambilan sampel. Johan menambahkan penurunan harga tes PCR ini dari perhitungan biaya pengambilan dan pemeriksaan RT-PCR, dan juga komponenkomponen lainya seperti jasa pelayanan, reagen dan bahan habis pakai (BHP), biaya administrasi, overhead dan komponen lainnya.

Johan juga mengapresiasi upaya pemerintah menekan harga swab PCR ini kemungkinan bisa berdampak pada dalam upaya Pemerintah dalam memutus rantai infeksi penularan Covid-19.

\"Bisa saja salah satu faktor percepatan laju kesembuhan Covid-19 ini adalah dikarenakan terjangkaunya harga tes swab sehingga menyebabkan warga untuk melakukan tes swab PCR secara mandiri,\" papar Johan.

Namun Johan meminta pemerintah untuk tidak asal menurunkan tarif swab PCR dengan sembarangan tanpa ada pengkajian terlebih dahulu. Dikarenakan hal ini bisa juga menjadi hal yang kontra produktif dalam penanganan Covid-19, karena jika disalahgunakan maka banyak pihak yang tidak berkepentingan bisa dengan leluasa melakukan mobilitas yang tinggi di masa pandemi yang belum secara penuh terkendali. \"Hal ini juga jelas akan juga berpengaruh terhadap penanganan Covid-19,\" tutup Johan. (wan)

Sumber: