Kebut Penampung Air, Pemdes Lengkong Kulon Antisipasi Kemarau
RAKYATCIREBON.ID -Menghadapi musim kemarau, Pemerintah Desa Lengkong Kulon mulai membangun saluran irigasi pertanian dan embung atau bendungan penampung air.
Kadus Lampit Biru, Adi Sopandi mengatakan, saluran irigasi merupakan sarana penting dalam menunjang sistem pertanian.
“Perbaikan dan pembangunan saluran irigasi sepanjang hampir 400 meter yang ada di Blok Ciloa merupakan salah satu program prioritas desa yang sudah masuk dalam rencana pembangunan desa sejak awal tahun 2021. Baru bisa terealisasi di pertengahan tahun ini,” kata Adi kepada Rakyat Cirebon, Minggu (8/8).
Dia berharap, dengan adanya saluran irigasi yang lebih permanen dan kokoh, akan membantu para petani padi dan petani ikan dalam mendapatkan kebutuhan irigasi atau pengairan.
Menurutnya, 80 persen warga Lengkong Kulon merupakan petani padi dan ikan. Sehingga kebutuhan irigasi atau pengairan menjadi sangat vital.
“Diharapkan nantinya saluran tersebut akan mampu memaksimalkan pasokan air dari saluran utama. Sehingga mampu mengairi sawah dan kolam kolam warga terutama saat musim kemarau tiba,”ucapnya.
Sementara itu untuk kebutuhan air bersih dan petani, selain sudah memiliki fasilitas Saluran Rakyat (SR). Pemdes Lengkong Kulon juga terus memaksimalkan keberadaan mata air yang ada di Bukit Goprak, dengan membangun embung atau bendungan penampung air.
Dimana mata air tersebut bisa dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan MCK warga Ciloa dan sekitarnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Lengkong Kulon, M Toha mengatakan, sesuai rencana di bukit Goprak sendiri yang merupakan tanah titisara desa, akan dibangun fasilitas bumi perkemahan, serta wisata agro buah buahan dan embung air bersih.
Dikatakannya, di bukit seluas hampir 5 hektare persegi itu saat ini masih belum dimaksimalkan. Sehingga jika buper dan wisata agro serta bendungan sudah selesai dibangun diharapkan akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekaligus mampu meningkatkan Pades desa.
Pasalnya, kata dia, sistem pengelolaanya kedepan akan dikerjasamakan dengan masyarakat, dengan sistem kavling.
Dimana nantinya warga akan diberikan kavling-kavling untuk mengurus dan menata lahan masing-masing.
“Untuk pengelolanya, tetap kami akan melibatkan masyarakat, dengan sistem bagi hasil. Yang teknisnya akan diatur sepenuhnya oleh BUMDes,”tuturnya.
Dia menambahkan, untuk kebutuhan air bersih, serta pertanian saat ini sedang dibangun embung penampung air dari sumber mata air yang ada di Goprak.
Sumber: