Animo Masyarakat Tinggi, Stok Vaksin Menipis

Animo Masyarakat Tinggi, Stok Vaksin Menipis

RAKYATCIREBON.ID - Animo masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Indramayu sangat tinggi. Namun, ketersediaan vaksin di Dinas Kesehatan setempat saat ini sudah mulai menipis.

Juru Bicara Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Indramayu, dr Deden Bonni Koswara mengatakan, pada tanggal 18 Juli 2021 ketersediaan vaksin di Kabupaten Indramayu tercatat hanya tersisa 11 ribu dosis. Sedangkan animo masyarakat untuk divaksin terbilang sangat tinggi.

Menurutnya, masyarakat di Kabupaten Indramayu dipastikan secara sadar sudah memahami pentingnya vaksinasi untuk meminimalisir risiko terpapar Covid-19.

\"Kemampuan kita dalam sehari bisa 4.500 sampai 5 ribu dosis untuk disuntikan kepada masyarakat,\" jelasnya, Kamis (22/7).

Dikatakan Deden, kondisi menipisnya vaksin tersebut sudah menjadi pembahasan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat. Bahkan dibahas oleh Presiden Joko Widodo, dan dalam waktu dekat berencana akan kembali menambah pengadaan vaksin sebanyak 10-12 juta dari luar negeri.

\"Beliau (presiden, red) memerintahkan nanti bulan Agustus kemungkinan vaksin itu akan bertambah sekitar 10 sampai 12 juta dari luar negeri,\" ujarnya.

Program percepatan vaksinasi yang saat ini gencar dilakukan pemerintah, juga mendapat respon positif dari kalangan pondok pesantren di Kabupaten Indramayu. Hal ini ditandai dengan adanya banyak permintaan untuk mengadakan vaksinasi di lingkungan pondok pesantren.

Kasi PD Pontren pada Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu, Slamet Edi mengatakan, di Kabupaten Indramayu ada 105 pondok pesantren secara keseluruhan. Adapun jumlah santrinya sekitar 19 ribu orang.

Ia menilai vaksinasi Covid-19 kepada santri menjadi suatu yang urgen atau penting. Hal tersebut demi memperkuat kekebalan tubuh santri, sehingga tidak ada lagi klaster ponpes seperti yang sebelumnya pernah terjadi di Kabupaten Indramayu.

Terkait target sasaran vaksinasi, para santri juga memiliki hak yang sama dengan masyarakat umum. Terlebih lagi vaksinasi sudah boleh dilakukan kepada masyarakat remaja usia 12 tahun ke atas.

\"Proteksi yang dilakukan pondok pesantren untuk mencegah penyebaran Covid-19 sudah bagus dengan tidak memperbolehkan orang luar masuk ke lingkungan pondok, tetapi vaksinasi ini juga penting dalam rangka antisipasi penularan dengan memperkuat kekebalan tubuh para santri,\" ungkapnya.

Untuk itu ia berharap, dengan divaksinnya para santri di Kabupaten Indramayu akan dapat membantu program percepatan vaksinasi yang gencar dilakukan oleh pemerintah.

\"Mungkin kalau soal kendala, kendala kita, santri juga punya orang tua, apakah diperlukan dahulu pernyataan dari orang tua atau tidak. Jadwal pastinya kapan belum ditentukan, sekarang kita baru mendata,\" tukas dia. (tar)

Sumber: