Gubernur Minta Bupati Kuningan Cepat Tingkatkan Ketersediaan Tempat Tidur Pasien di RS

Gubernur Minta Bupati Kuningan Cepat Tingkatkan Ketersediaan Tempat Tidur Pasien di RS

KUNINGAN - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta 27 kepala daerah di Jabar bergerak cepat mengantisipasi peningkatan keterisian tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19.

Berdasarkan data terkini dari Bersatu Lawan Covid-19 https://data.COVID19.go.id/ per 20 Juni 2021, secara umum telah terjadi peningkatan tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit Jabar yang mencapai 86,03 persen.

Maka dari itu, Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil mengingatkan agar setiap kepala daerah melakukan pantauan khusus dengan menaikkan keterisian tempat tidur bertahap dari minimal 30 persen menjadi 60 persen untuk rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Penegasan itu disampaikan Kang Emil pada Rapat Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah secara virtual, kemarin.

Rapat Komite Percepatan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah secara virtual dari Gedung Pakuan Bandung ini, diikuti Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH didampingi Sekda Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Kuningan Dr Deni Hamdani MSi, Kadinkes Kuningan dr Hj Susi Lusiyanti MM, Kalak BPBD Indra Bayu Permana SSTP di Ruang Linggarjati Kuningan, Senin (21/6).

Dalam rapat tersebut, Gubernur berpesan kepada seluruh kepala daerah agar memiliki porsi tempat tidur pasien Covid-19 di atas 30 persen dari total kapasitas. Apabila terjadi situasi darurat, Satgas Covid-19 Jabar akan bahu-membahu bersama TNI dan Polri serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar untuk membuat sebuah rumah sakit darurat bagi pasien Covid-19.

“Caranya, dengan mengonversi hotel, apartemen sebagai ruang isolasi dan juga rumah sakit darurat dalam bentuk tenda militer di lahan-lahan TNI/Polri yang sudah dikoordinasikan,” imbuh Kang Emil.

Selain itu, Pemda Provinsi Jabar juga sedang membuka rekrutmen 400 relawan medis yang terdiri dari dokter, perawat, nutrisionis, apoteker, tenaga teknis kefarmasian, ahli teknologi laboratorium medik, ahli rekam medis, sanitarian, nutrisionis serta radiografer.

Pendaftaran masih dibuka melalui fitur Daftar Relawan yang ada di aplikasi Pikobar https://www.indorelawan.org/p/pikobar. Pendaftaran akan ditutup 30 Juni 2021. “Minggu ini juga kita dengan anggaran APBD mencari relawan medis sebanyak 400 orang sudah diumumkan dan didaftarkan di Pikobar,” sebutnya.

Kemudian, penguatan di level puskesmas juga akan terus ditingkatkan sehingga nanti yang masuk rumah sakit hanya pasien yang bergejala berat. “Jadi, kalau kasus gejalanya ringan bisa dirawat di area puskesmas. Bisa juga di ruang-ruang isolasi di desa dan kelurahan yang memang sudah dibiayai dana desa,” ungkapnya.

Saat ini, di Jabar hanya ada dua daerah yang berada di zona merah. Yaitu, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan untuk tingkat kesembuhan berada di angka 90,3 persen. (ale)

Sumber: