Disdik Kota Cirebon Mulai Simulasi Sekolah Tatap Muka Terbatas

Disdik Kota Cirebon Mulai Simulasi Sekolah Tatap Muka Terbatas

RAKYATCIREBON.ID - Dinas Pendidikan Kota Cirebon dalam dua hari ini, menggelar simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa Sekolah Dasar. Selasa (22/6), Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Drs H Agus Mulyadi MSi meninjau langsung simulasi yang dilakukan di SDN Pengampon.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Irawan Wahyono mengungkapkan, simulasi yang silakukan dua hari ini, memberikan beberapa poin kesimpulan, sekaligus evaluasi yang harus dilakukan.

\"Simulasi seperti ini harus ditingkatkan dan terus diadakan. Kemudian berkaitan dengan infrastruktur dan prokes. Itu intinya, harus sering simulasi,\" ungkap Irawan kepada Rakyat Cirebon, kemarin.

Dari hasil simulasi tersebut, lanjut dia, Dinas Pendidikan di Kota Cirebon belum bisa menggambarkan bagaimana kesiapan sekolah-sekolah, terutama SD menjelang rencana PTM yang diwacanakan oleh kementerian bulan Juni mendatang. Karena memang simulasi baru dilakukan di beberapa sekolah saja. \"Kita belum bisa memastikan apakah Juli siap untuk PTM,\" lanjut Irawan.

Dari dua hari simulasi, serta pemantauan ke beberapa sekolah lainnya, Disdik bisa memetakan beberapa model sekolah, yang nanti kebijakan penerapan prokesnya akan berbeda setiap model.

Seperti ada sekolah dengan model satu atap. Mulai dari SD hingga SMP yang ada dalam satu lingkungan. Kemudian ada model sekolah komplek, seperti dua sekolah SD yang ada dalam satu komplek. Ada juga sekolah single, namun sangat berdekatan dengan sekolah single yang lain.

\"Model sekolah single tapi bertetangga. Seperti SMP 1 dan 2. Tentu harus ketat prokesnya. Jangan sampai bubar berbarengan. Karena berpotensi kerumunan. Jadi perlakuan setiap model nantinya berbeda,\" jelas Irawan.

Untuk PTM yang diwacanakan di Kota Cirebon, kata Irawan, tidak 100 persen. Melainkan akan menerapkan sistem Blended Learning, yakni memadukan sistem PTM terbatas dengan Pembelajaran Jarak Jauh yang selama ini sudah dilakukan.

Dalam praktiknya, pembelajaran akan dilakukan selama dua jam dalam satu hari, dimana akan berlangsung dua hari dalam satu minggu. \"Blended learning ini adalah campuran PTM dengan PJJ. Jadi semisal 25 persen murid di kelas secara tatap muka, sisanya tetap di rumah melalui daring. Jadi kondisi di kelas kita siarkan melalui video conference,\" kata Irawan. (sep)

Sumber: