Pandemi Belum Kelar, Penyakit DBD Mengintai Warga

Pandemi Belum Kelar, Penyakit DBD Mengintai Warga

RAKYATCIREBON.ID - Selain ancaman pandemi Covid-19, masyarakat juga harus mewaspadai ancaman penyakit lain yang kerap muncul saat masa pancaroba, atau peralihan musim.

Diantaranya, ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD), Kolera, dan Malaria. Edi Kusnadi SKM MKes, Kepala Puskesmas Kadipaten mengatakan, beragam penyakit bisa timbul akibat perubahan iklim.

Hal itu, kata dia, perlu diwaspadai dan diantisipasi oleh masyarakat dengan cara menjaga kesehatan tubuh dan kesehatan lingkungan tinggalnya.

Sejumlah penyakit yang bisa muncul saat peralihan musim, diantaranya Malaria, DBD, Kolera dan Muntaber. Termasuk Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Flu.

Namun demikian untuk kasus Malaria dan Kolera serta Muntaber di Kabupaten Majalengka sendiri, penyakit itu sudah tidak ada. Atau sudah tidak ditemukan lagi. Hanya yang perlu diwaspadai penyakit DBD.

“Namun sebagai bahan pengetahuan, untuk Malaria, disebabkan oleh oleh infeksi Plasmodium. Sedangkan Kolera, disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Dan justru yang paling berbahaya dan perlu diwaspadai saat ini demam berdarah. Yakni penyakit yang ditimbulkan akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti,”jelas Edi kepada Rakyat Cirebon, Senin (21/6).

Mantan Kepala Puskesmas Sindangwangi itu menyebut, selain penyakit DBD, penyakit Pneumonia, atau Hepatitis A juga perlu diwaspadai.

Oleh karena itu, selain menjaga protokol kesehatan dengan gerakan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak untuk menghindari Corona. Gerakan 3M lainnya.

Yakni, menutup tempat air, mengubur barang bekas dan menguras bak mandi, juga sangat penting untuk menjaga agar terhindar dari ancaman DBD.

“Selain 3M penanganan Covid-19, gerakan 3M untuk menghindari ancaman DBD juga sama pentingnya, oleh karena itu. Masyarakat harus tetap meningkatkan kesehatan tubuh dan kesehatan lingkungannya,”tutur Edi.

Hal senada diungkapkan Mulyana Kepala Puskesmas Waringin Palasah. Dia meminta agar masyarakat tetap menjaga kesehatan lingkungan.

“Juga menjaga daya tahan tubuh, dengan cara istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi,” imbuhnya (pai)

Sumber: