Temuan Baru, Struktur Bangunan Candi Berteknologi Tahan Gempa
RAKYATCIREBON.ID - Fakta terbaru diungkap para arkeolog pada struktur bangunan yang ditemukan terpendam di kedalaman 1 meter di Situs Candi Dingkel, Desa Sambimaya, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Disimpulkan, temuan yang masih proses ekskavasi ini, pada pembangunannya sudah menerapkan teknologi tahan gempa.
Ketua Tim Penelitian Arkeologi Situs Sambimaya, Nanang Saptono mengatakan, kesimpulan itu dibuktikan dengan ditemukannya lapisan pecahan bata halus atau disebut gravel yang mengelilingi lantai dasar bangunan.
Temuan berupa pecahan bata setebal 10 sentimeter yang mengelilingi bangunan ini, merupakan stabilizer atau penahan gempa dari sebuah bangunan.
Menurutnya, hal itu dapat diartikan bahwa para undagi yang merupakan ahli bangunannya sudah memikirkan dampak dari kebencanaan dari bangunan yang didirikan di kawasan yang rawan bencana.
\"Hari ini kita menemukan lapisan gravel atau pecahan bata yang berfungsi sebagai penahan gempa dari sebuah bangunan,\" jelasnya, Rabu (2/6).
Dipaparkan, lapisan penahan gempa juga ditemukan di situs-situs arkeologi lainnya di Indonesia. Seperti kompleks percandian Batujaya di Kabupaten Karawang, dan kompleks percandian Prambanan di Jawa Tengah.
\"Kalau di Prambanan menggunakan kerikil sebagai lapisan penahan gempanya. Sementara di Batujaya sama dengan di Sambimaya ini menggunakan pecahan bata merah,\" ungkap Nanang.
Sementara arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, Sony Prasetiya Wibawa menyampaikan progres ekskavasi di Situs Dingkel 1 hingga hari keenam sudah dapat menemukan dinding struktur bangunan, sudut struktur bangunan, dan lantai bangunan berundak.
Untuk itu, diharapkannya dari temuan di Blok Dingkel, Desa Sambimaya tersebut dapat terungkap kepastian bangunannya.
\"Bisa jadi ini komplek pemukiman yang ada areal sakral dan profannya atau bangunan lain yang masih memerlukan penelusuran mendalam,\" tandasnya. (tar)
Sumber: