Korban Meninggal Ledakan Tangki Bertambah Satu Lagi
RAKYATCIREBON.ID- Remaja berinisial AF (18) asal Desa Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu dikabarkan menghembuskan nafas terakhir di ruang perawatan RS Pusat Pertamina, Selasa (20/4) siang. Ia merupakan korban luka ledakan tangki kilang Pertamina RU VI Balongan kedua yang meninggal dunia.
Remaja AF yang tercatat sebagai pelajar kelas XI SMA itu dinyatakan meninggal pada pukul 11.44 WIB di ruang ICU RSPP Jakarta. Setelah dilakukan pengurusan dokumen dilakukan proses pemulangan, dan jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 18.20 WIB.
Tangis histeris keluarga dan kerabat kontan tidak bisa terbendung saat peti mati yang membungkus jenazah AF itu tiba. Setelah disemayamkan beberapa saat dan disalatkan, jenazah langsung dikebumikan di TPU Buyut Batar desa setempat.
Camat Juntinyuat, M Nurul Huda saat menyambut kedatangan jenazah di rumah duka mengatakan, korban AF mengalami luka bakar paling parah dibandingkan korban lainnya. Meski proses perawatan yang dijalani siswa kelas 2 SMA ini selama 23 hari secara intensif, namun tetap tidak bisa menyelamatkan nyawanya. \"Ini korban meninggal kedua, memang luka bakarnya hampir 80 persen dan ini lebih parah dibanding korban yang pertama,\" jelasnya.
Atas meninggalnya AF, Nurul menyampaikan bela sungkawa dan memunajatkan doa terbaik atas nama kedinasan maupun pribadinya. \"Kami ikhlas, keluarga pun ikhlas, semoga korban meninggal dalam keadaan syahid dan diterima iman Islamnya serta diampuni dosa-dosanya. Keluarga yang ditinggalkan juga semoga diberikan kesabaran dan ketabahan serta tawakal dalam menghadapi ujian ini,\" ungkap dia.
Sebelumnya, korban IA (17) warga Desa Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat menjadi meninggal dunia pertama yang menjalani perawatan di ICU RSPP Jakarta. Korban yang juga berstatus siswa SMA ini meninggal pada 9 April 2021 pukul 22.49 WIB.
Seperti diketahui, ada 6 korban luka bakar akibat ledakan tangki T-301 di areal kilang Pertamina RU VI Balongan pada 29 Maret 2021 lalu. Saat itu para korban langsung dilarikan ke RSUD Indramayu. Namun karena kondisinya cukup memprihatinkan, keenam korban langsung dirujuk ke RSPP di Jakarta.
Sementara itu, 4 korban luka yang sampai saat ini masih menjalani perawatan di RSPP adalah AA (22) kondisi luka bakar grade Il-IIl 50 persen dengan trauma inhalasi hari VII. Kondisi stabil dan perbaikan tapi masih diperlukan perhatian khusus pada penanganan infeksi, serta terapi sesuai kondisi pasien.
Berikutnya korban berinisial K (17) yang mengalami luka bakar grade Il-IIl 40 persen dengan trauma inhalasi hari VII. Kondisi stabil dan perbaikan. Korban CI (17) luka bakar grade Il-IIl 40 persen hari VII. Kondisi stabil, namun kualitas pernafasan baik dan masih perlu terapi sesuai kondisi pasien.
Sedangkan korban lainnya berinisial DI (17). Keterangan medisnya menyebutkan luka bakar grade Il-IIl 40 persen grade 2-3 hari VII. Kondisi stabil dan perbaikan, serta madih terapi sesuai kondisi pasien. (tar)
Sumber: