Petani Milenial Tidak Gentar Gagal, Al Mizan Siapkan Lahan 11 Hektar
RAKYATCIREBON.ID -Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan KUKM Kabupaten Majalengka, Sadili mengungkapkan sikap kemandirian yang dimiliki santri salah satunya adalah karakteristik mengarah pada jiwa entrepreneur.
Terlebih, kelompok milenial produktif sangat berperan penting terhadap pertumbuhan dan kelahiran terhadap berbagai segi kehidupan saat ini.
\"Selama tidak berbenturan pada nilai agama dan tradisi, tentunya dibutuhkan keselarasan zaman untuk memanfaatkan peluang yang harus dijalankan,\" kata Sadili kepada Rakyat Cirebon, Selasa (30/3).
Secara umum, kata dia, ciri entrepreneur yakni fokus dalam jangka panjang ditunjang dengan banyak memiliki ide. Memiliki ketekunan tingkat tinggi dan berani mengambil resiko. Kemudian tidak gentar dengan kegagalan, selalu mau berusaha terus karena memiliki keyakinan berhasil.
\"Berdasarkan kutipan hasil sebuah penelitian ada enam karakter menonjol yang dimiliki santri. Yakni kebersyukuran, keadilan, kebaikan hati, memegang erat kekeluargaan, kejujuran atau integritas dan selalu memiliki harapan yang optimis,\" ucapnya.
Enam karakter tersebut, kata dia, akan lebih menguat apabila ditunjang dengan tersedianya fasilitas Balai Latihan Ketrampilan (BLK) di pondok pesantren.
\"Jika karakter dasar yang dimiliki santri tersebut ditempa dengan pelatihan-pelatihan keterampilan maka dipastikan akan terbentuk menjadi cikal bakal sebagai pelaku usaha kecil,\" ucapnya.
Sebelumnya, program petani milenial telah resmi diluncurkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Untuk mendukung kelancaran program tersebut di Kabupaten Majalengka, pondok pesantren (Ponpes) Al Mizan Jatiwangi telah menyiapkan lahan seluas 11 hektare.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Maman Imanulhaq mengatakan program petani milenial diluncurkan untuk mengoptimalkan sektor pertanian dalam rangka menambah ketahanan pangan di tengah pandemi.
\"Program ini diinisiasi oleh Pemprov Jabar untuk mengoptimalkan pertanian sebagai komoditas yang memiliki nilai tambah pada ketahanan pangan. Karena di masa pandemi hanya pertanian yang masih bernilai positif,\" kata Maman.
Program petani milenial dengan slogan Tinggal di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia diharapkan Maman juga dapat menahan laju urbanisasi masyarakat khususnya dari Kabupaten Majalengka ke kota-kota besar.
\"Kami berharap kelompok petani milenial ini terjun di dunia pertanian sehingga ada kaderisasi dari petani yang sudah ada sehingga petani milenial ini mengisi ruang kosong itu dan dapat menahan laju urbanisasi,\" ungkap Maman.
Selain itu, kata Maman, Ponpes Al Mizan juga sudah menyiapkan lahan seluas 11 hektare untuk mendukung program petani milenial. Lahan 11 hektare tersebut nantinya akan digunakan untuk tempat edukasi bagi para petani milenial.
Ia juga mengatakan saat ini ada 50 kelompok petani milenial yang sudah mendapat edukasi tentang digital farming dan pemuliaan tanah yang bekerjasama dengan Bank Indonesia.
Sumber: