Banyak Lahan Kritis, Perhutani KPH Indramayu Konsentrasi Rehabilitasi
RAKYATCIREBON.ID – Sedikitnya ada 5 ribuan hektar lahan kritis di kawasan hutan wilayah Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Indramayu. Untuk penanggulangannya saat ini dikonsentrasikan pada rehabilitasi lahan dengan penanaman kembali.
Administratur Perum Perhutani KPH Indramayu, Asep Saepudin menyampaikan, di wilayah kerjanya saat ini terdapat sekitar 5 ribuan hektar lahan kritis. Luasan ini terdapat di kawasan hutan Kecamatan Haurgeulis, dan Cikawung di Kecamatan Terisi.
Penyebab terjadinya lahan kritis tersebut diantaranya kurangnya konsentrasi pemeliharaan tanaman kerjasama dengan masyarakat, sehingga mengakibatkan banyaknya kematian tanaman.
Penyebab lainnya dipicu pula kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun. Juga terjadinya illegal loging yang menyebabkan berkurangnya tanaman tegakan yang sudah ditanam.
“Upayanya kami konsens tiap tahun melakukan kegiatan penanaman, rehabilitasi. Sekitar 2 ribuan hektar per tahun. Sasaran penanaman melihat perkembangan dari tanah kosong, kita lakukan penanaman kembali,” jelasnya didampingi Wakil Administratur, Ridwan Nur Anwar, Sabtu (13/3).
Disampaikan, luas kawasan hutan di wilayah kerja KPH Indramayu mencapai 40.700 hektar. Luasannya terdiri dari hutan lindung sekitar 8 ribu hektar dan hutan tanaman jati kayu putih ada sekitar 30 ribuan hektar.
Dari luas itu untuk pengelolaannya dibagi menjadi 6 Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), dan 21 RPH Resort Pemangkuan Hutan. Dalam pengelolaannya dibantu mandor tanam, mandor keamanan, mandor pemeliharaan produksi, dan lainnya.
“Tahun ini penanaman cukup besar hingga 2 ribu hektar,” sebut dia.
Sementara itu, dalam pengelolaan kawasan hutan tersebut pihaknya menargetkan produksi daun kayu putih sekitar 5 ribu ton per tahun untuk menyuplai kebutuhan pabrik. Sedangkan produksi kayunya sudah terbilang minim, karena dalam penebangannya harus menyesuiakan umur pohon.
“Ada aturan, minimal 20 tahun baru bisa ditebang untuk tanaman jatinya. Tahun ini ada sekitar 400 kubikan karena menyesuaikan,” kata dia.
Asep menambahkan, pihaknya juga melaksanakan kegiatan pemeliharaan, sulaman, babad jalur, dan pengamanan dari kebakaran maupun pencurian pohon. Dalam hal ini melibatkan pula petugas keamanan dari unsur Polhutmob sebanyak 10 orang. (tar)
Sumber: