3 Kecamatan di Majalengka, Siap-siap Masuk Sekolah
RAKYATCIREBON.ID - Pemerintah Kabupaten Majalengka, berencana akan kembali membuka sekolah tatap muka di wilayah zona hijau.
\"Dalam situasi sekarang yang terpenting kesehatan dan keselamatan murid, guru dan orang tua,\" kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka, Ahmad Suswanto kepada Rakyat Cirebon, Selasa (9/3).
Dia menjelaskan relaksasi pembukaan sekolah dilakukan dengan cara paling konservatif dan pelan-pelan.
Sehingga mengutamakan kesehatan masyarakat.
\"Ada tiga kecamatan di Kabupaten Majalengka yang masuk dalam zona hijau. Yakni, Kecamatan Malausma, Bantarujeg dan Sindang. Kami akan mencoba untuk mengajukan sekolah tatap muka secara bertahap,\" ujarnya.
Nantinya, kata dia, siswa di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di tiga kecamatan tersebut akan mengikuti sekolah tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.
\"Untuk tiga kecamatan ini kelas 1 sampai 6 SD dan 7 sampai 9 SMP akan melakukan sekolah tatap muka secara terbatas dengan protokol kesehatan dan pengurangan jam pelajaran,\" ungkapnya.
Sementara untuk kecamatan lainnya, pihaknya juga berencana menggelar sekolah tatap muka. Namun hal itu hanya diberlakukan bagi siswa kelas 6 SD dan 9 SMP. Ini dilakukan sebagai upaya persiapan menghadapi ujian sekolah.
\"Bagi kecamatan lain untuk kelas 6 SD dan 9 SMP diadakan sekolah tatap muka. Ini sebagai uji coba dan persiapan menghadapi ujian sekolah. Persiapan ujian sekolah kita akan maksimalkan untuk kelas 6 dan 9 dengan protokol kesehatan,\" terang Suswanto.
Menurutnya, Dinas Pendidikan akan segera melayangkan surat permohonan kepada Bupati Majalengka untuk kembali menggelar sekolah tatap muka. \"Hari ini (kemarin, red), surat akan kami layangkan kepada Pak Bupati,\" jelasnya.
Sementara itu, sejumlah orang tua juga sangat mendukung kebijakan pembelajaran tatap muka karena pada dasarnya saat ini banyak para siswa yang sudah bosan belajar di rumah saja.
Salah satunya, Bahtiar (50). Ia mengaku anaknya saat ini sudah jenuh belajar di rumah. Akibatnya, mereka enggan mengerjakan tugas yang diberikan gurunya.
Selain itu, dirinya juga mengaku kesulitan mendampingi anaknya dalam belajar karena banyak pelajaran yang tidak dimengerti.
\"Pelajaran anak-anak sekarang lebih sulit dibanding saya dulu. Banyak pelajaran yang saya tidak mengerti dan saya sebagai orang tua mendukung sekolah dibuka kembali untuk kegiatan pembelajaran tatap muka asalkan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19,\" imbuhnya.(hsn)
Sumber: