Dipakai Orang Palembang, Kain Tenun Cirebon Juarai Kontes Dunia

Dipakai Orang Palembang, Kain Tenun Cirebon Juarai Kontes Dunia

RAKYATCIREBON.ID - Ketua Dekranasda Kabupaten Cirebon, Dra Hj Nunung Roosmini menerima kunjungan Dekranasda Kota Prabumulih, Sumatra Selatan di Pendopo Bupati Cirebon, Senin (15/2).

Kabupaten Cirebon merupakan kabupaten yang kaya akan Industri kerajinan. Di antaranya kerajinan Rotan, Batik, Kerang, Gerabah, Topeng, Lukisan Kaca dan lainnya.

Prabumulih dan wilayah Pelembang selain terkenal dengan makanan khasnya, juga terkenal dengan kain tenun. Akan tetapi kain tenun dari Palembang ada keterkaitan sejarah dengan Kabupaten Cirebon.

Keberadaan kain tenun yang ada di Pelembang itu pada dasarnya berasal dari Cirebon.

\"Pengrajin dari Desa Bode Lor, Kecamatan Weru (Pasar Caplek) merantau ke Palembang dan mengembangkan usaha di sana. Sekarang kawasan Tuan Kentang merupakan sentra Tenun Palembang, sebagian pengusahanya keturunan Cirebon,\" kata Nunung.

Nunung mengatakan, hasil tenun karya orang Cirebon yang dipakai orang Palembang pernah mendapatkan penghargaan internasional di Amerika yakni Kejuaraan Fashion Week  di Los Angeles.

\"Penghargaan tersebut merupakan karya pengrajin dari Cirebon yang mengkombinasikan fashion Batik Trusmi dengan kain tenun,\" katanya.

Dengan keterkaitan sejarah tersebut, Nunung berharap bisa ikut mengangkat kerajinan di Kabupaten Cirebon maupun di Kota Prabumulih atau wilayah Palembang.

Ketua Dekranasda Kota Prabumulih, Hj Suryanti Ngesti Rahayu Ridho mengatakan, tujuan ke Kabupaten Cirebon untuk menimba ilmu terkait produk kerajinan.

Kerajinan yang ada di Kabupaten Cirebon dianggap sama persis yang ada di wilayah Kota Prabumulih. Akan tetapi pemasarannya tidak seperti di Kabupaten Cirebon.

\"Di Prabumulih ada batik, di Cirebon ada batik. Di Cirebon ada rotan, di kita ada kerajinan bambu. Di sini ada kerajinan kerang, di kita ada cangkang telur. Ada kesamaan, sehingga ilmu dari Cirebon akan kita terapkan di Prabumulih,\" kata Suryanti.

Suryanti mengatakan, pihaknya akan belajar bagaimana cara pemasaran produk kerajinan sehingga bisa diterima di pasar baik nasional maupun internasional.

\"Kita belajar bagaimana proses pemasaran dari Kabupaten Cirebon. Karena di Cirebon sudah ekspor kerajinan ke 35 negara. Itu yang membuat kami ingin belajar di Cirebon,\" katanya.

Lebih lanjut Suryanti mengatakan, pihaknya selama di Kabupaten Cirebon telah mengunjungi salah satu sentra batik pewarna alami di Ciwaringin. Ia pun tertarik dengan bahan baku yang dipakai untuk pewarna batik.(yog)

Sumber: